Empat Kota di Negeri Tulip Membuka Rumah Perlindungan bagi Pria Teraniaya

Tempat Aman bagi Suami yang Dijahati Istri maupun Pasangan Homo

Selasa, 17 Februari 2009 – 06:35 WIB

Bukan hanya kaum hawa korban kekerasan yang memerlukan tempat penampunganPara pria teraniaya pun membutuhkannya

BACA JUGA: Impikan Gaun Pengantin sebelum Dijemput Maut

Empat kota besar di Belanda membuka ''rumah aman'' bagi pria malang itu
Setidaknya, ada 40 pria yang kini berlindung di dalamnya.

-----

Di Amsterdam, Rotterdam, Den Haag, dan Utrecht kini dibuka shelter yang menampung pria korban kekerasan rumah tangga, penganiayaan fisik atau mental oleh pasangan atau anggota keluarga lain, serta pemerasan

BACA JUGA: Polisi Australia Ungkap Identitas Tersangka Pembakar Diungkap

Secara simbolis, rumah penampungan itu dibuka Menteri Muda Kesejahteraan Rakyat Jet Bussemaker akhir pekan lalu di Den Haag.

Radio Nederland melaporkan untuk Jawa Pos, Departemen Kesejahteraan, Kesehatan, dan Olahraga menyebut para pria malang itu ''korban kekerasan dalam situasi ketergantungan''.

Rumah penampungan itu bukan saja aman, tapi penghuninya bisa tinggal dan memperoleh makanan
Mereka juga diberi dukungan praktis dan psikis sehingga bisa membangun kembali hidup mereka

BACA JUGA: Bumi yang Lain dalam 3-4 Tahun Lagi

"Tujuan akhirnya adalah kembali memberi mereka perspektif, sehingga bisa bertahan dan mengendalikan sendiri hidup mereka," kata Menteri Muda Bussemaker dalam pidato pembukaan.

Menurut direktur rumah penampungan Den Haag, Patricia Gho, jumlah pria korban kekerasan memang tidak diketahui pastiYang jelas, ada berbagai bentuk kekerasan yang membuat kaum Adam itu memutuskan meminta bantuan.

"Berdasarkan laporan yang masuk kepada polisi, satu dari lima korban (kekerasan) adalah laki-lakiBeberapa tamu kami adalah korban kekerasan rumah tanggaPelakunya bisa istriTapi, dalam hubungan homoseksual, bisa juga pasangan lelakinyaKami juga pernah menampung laki-laki korban pembunuhan demi kehormatanKami juga menampung korban perdagangan manusia, misalnya dipaksa melakukan prostitusi."

Dipaparkannya, banyak laki-laki malu minta bantuanAdalah tabu kalau seorang pria sampai harus mengaku korban penganiayaanNamun, ketika tidak ada lagi pilihan, akhirnya mereka ditampung juga di shelter, yakni melalui perantara polisi atau dokter keluarga.

Penghuni rumah aman di Amsterdam, antara lain, remaja 18 tahunDia tinggal di sana bersama kakak kandungnyaMereka kabur dari rumah karena tak tahan atas perlakuan sang ayah''Cukup sudah penganiayaan yang kami alami bertahun-tahunKeluarga kami suka pakai kekerasanJadi kami tak bisa tinggal lagi di sana," ujar ABG tersebut.

Setelah orang tua bercerai 14 tahun lalu, dua bersaudara itu tinggal di berbagai tempatTerakhir mereka tinggal bersama ayahTapi, belakangan, kelakuan ayahnya sungguh mengerikanSuatu ketika dia menghampiri mereka dengan pisau besar"Saya tidak tahu mengapa dia tiba-tiba menusukkan pisau di tempat tidur kakakMungkin mau menakut-nakuti kamiKami merasa cukup sudahKami pertimbangkan cari sesuatu yang baru," tutur korban.

Polisi memutuskan kakak-beradik tersebut tak lagi bisa tinggal di rumahSetelah beberapa malam tidur di kolong jembatan, teman lama memperkenalkan mereka pada rumah penampungan.

Bahwa tinggal di rumah penampungan bisa menerobos situasi tanpa harapan, telah dialami kakak-beradik di Amsterdam ituMerasa aman? "Tentu," jawab si adik seraya menyebut alamat rumah penampungan tempat mereka tinggalBersama sang kakak, dia ingin mencari rumah baru, tempat mereka bisa hidup tenang.

"Setiap pagi orang datang minta bantuan, tapi tidak ada tempat lagiKami tidak mau keluar rumah, tapi polisi menyuruh kamiKami beruntung bisa ditampung di sini."

Menteri Muda Bussemaker telah mengucurkan dana 800 ribu euro untuk rumah penampung di empat kota besar ituAkhir 2009 dia akan melihat apakah ada cukup tempat penampungan dan apakah sistem bekerja baik(hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hillary Minta Korut Tepati Komitmen Nuklir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler