Empat Nasabah BRI Batam Jadi Korban Skimming

Selasa, 27 Maret 2018 – 03:45 WIB
Ilustrasi. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Kasus pembobolan rekening nasabah BRI dengan cara mencuri data (skimming) merembet ke Batam.

Sedikitnya sudah ada empat nasabah BRI Cabang Batam-Nagoya yang melapor hingga Senin (26/3).

BACA JUGA: Nasabah Bank Dihajar Bandit di Jalan, Uang Puluhan Juta Raib

Pimpinan BRI Cabang Batam-Nagoya, Rory Lumbantoruan, mengatakan dari empat kasus tersebut total kerugian mencapai Rp 14 juta. Namun pihak BRI langsung mengganti semua uang nasabah yang hilang tersebut.

"Karena terbukti kena skimming, uang itu telah kami ganti," kata Rory di Kantor BRI Cabang Batam-Nagoya, Senin (26/3).

BACA JUGA: Kartu Ngadat, Nasabah Rusak Tujuh Mesin ATM BRI

Rory menjelaskan, kasus raibnya uang nasabah itu diketahui setelah pihak nasabah melapor ke kantor cabang BRI Batam-Nagoya. Kasus hilangnya uang nasabah tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak Januari lalu. Namun pihak nasabah baru membuat laporan pada pertengahan Maret.

"Tapi uangnya tetap kami ganti. Karena setelah diteliti, ternyata hilangnya karena skimming," kata Rory.

BACA JUGA: Kesimpulan: Skimming Lebih Sering Terjadi di Daerah

Menurut dia, jika uang nasabah hilang secara misterius, maka pihak nasabah harus melapor. Sebab jika tak melapor, pihak bank tidak akan mengetahuinya.

Setelah membuat laporan, maka pihak bank akan menganalisa. Apakah uang nasabahnya hilang karena menjadi korban skimming, atau karena sebab lain.

Karenanya, Rory mengatakan tidak menutup kemungkinan jumlah nasabah BRI cabang Batam-Nagoya yang menjadi korban skimming akan terus bertambah. "Bisa jadi ada korban lain, tapi selama tak ada laporan kami tidak tahu," imbuh Rory.

Dia menyebutkan, saat ini jumlah nasabah BRI Cabang Batam-Nagoya sekitar 18 ribu orang. Rory mengakui, rata-rata nasabahnya masih menggunakan kartu ATM dengan teknologi magnetic stripe. Dimana kartu tersebut rawan menjadi korban skimming.

Untuk itu, ia mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus mengganti kartu ATM nasabah yang mengguanakan magnetic stripe menjadi kartu ATM yang menggunakan chip.

Rory menyebutkan, sejak Sabtu (24/3) dan Minggu (25/3) lalu, BRI Cabang Batam-Nagoya telah melayani 580 pergantian kartu magnetik ke chip. Sedangkan untuk wilayah BRI Cabang Nagoya-Batamcenter sekitar 750.

"Untuk Senin (26/3) kami belum hitung. Layanan pergantian kartu sampai selesai. Sabtu-Minggu kami tetap buka khusus melayani pergantian kartu nasabah," jelas Rory.

Rory memastikan kartu ATM dengan chip akan lebih aman dibandingkan kartu ATM magnetik. Apalagi sudah ada ujicoba dan data yang digunakan untuk kartu chip lebih rahasia sehingga akan sulit dibobol.

"Pergantian kartu untuk menghindari kejadian yang sama terulang lagi. Penggunaan kartu chip juga jauh lebih aman dan terhindar dari indikasi skimming," imbuh Rory lagi.

Setiap kartu ATM yang diterbitkan memiliki tiga angka rahasia. Hal itu dimaksud untuk menjaga keamanan kartu dari pihak tak bertanggungjawab.

Bahkan, menurut Rory, skimming diduga terjadi di setiap bank. Namun kasus yang menimpa nasabah BRI lebih menonjol karena bank pelat merah ini memiliki banyak nasabah yang seluruh Indonesia.

Apalagi, BRI memiliki aset lebih dari Rp 1.000 triliun dengan keuntungan tahun 2017 sebesar Rp 29,6 triliun. (she)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Skimming, Nasabah BRI Perlu Tahu Informasi Penting Ini


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler