Empat Pemda Terima Penghargaan Daerah Inovatif

Kawin-Cerai Wajib Tanam Pohon, Masuk Nominator

Kamis, 16 Desember 2010 – 04:04 WIB

JAKARTA -- Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri) kembali memberikan penghargaan Pemerintah daerah Inovatif atau Innovative Government Award (IGA) 2010 kepada 12 kabupaten/kota yang masuk nominasiNamun, dari 12 itu, hanya empat sebagai pemenangnya utamanya

BACA JUGA: Kemendagri Janjikan Dua Bulan Ada Jawaban

Keempatnya yakni Kabupaten Solok (kategori tata kelola pemerintahan), Kota Surakarta (kategori pelayanan publik), Kabupaten Gianyar (peningkatan daya saing), dan Kabupaten Boalemo (kategori pemberdayaan masyarakat).

Penyerahan penghargaan dilakukan di Studio TVRI, Jakarta, kemarin (15/12) oleh Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni mewakili Mendagri Gamawan Fauzi kepada bupati/walikota pemenang


Delapan kabupaten/kota yang lain yang masuk nominasi adalah Kota Malang, Kota Palangkaraya, Kota Ambon, Kota Sukabumi, Kota Baubau, Kabupaten Garut, Kabupaten Ponoroga, dan Kabupaten Wakatobi

BACA JUGA: Bukti Jerat Yusril Hanya Kuitansi Biasa



Dalam keterangannya, Bupati Boalemo, Iwan Bokings, menjelaskan, kabupaten yang dipimpinnya menang karena punya program unggulan Rumah Layak Huni, yang diramu dengan pemberian ketrampilan kepada warga tidak mampu alias miskin
Sedang Bupati Gianyar Tjokorda Oka memaparkan programnya berupa pemetaan potensi kecamatan/desa

BACA JUGA: Pimpinan DPR Dukung Penolakan Deponeering



Bupati Solok Syamsu Hasim mengandalkan program pembentukan unit kerja yang khusus melakukan pengadaan barang dan jasaKatanya, ini untuk menghentikan budaya di kalangan pejabat yang membeda-bedakan lingkup kerja atas kategori "basah", setengah basah, dan "kering"Dengan cara ini, SKPD-SKPD tidak ada yang berurusan dengan tenderSedang Wako Surakarta Joko Widodo tidak hadir.

Yang sengat menarik paparan Bupati Garut, Aceng FikriBupati yang masih cukup muda ini bisa masuk 12 besar lewat programnya yang mewajibkan pasangan yang nikah untuk menanam 10 pohon"Dan 50 pohon bagi yang cerai," ujarnyaDikatakan, program ini sejak 2009 telah berhasil menghijaukan lahan 1500 hingga 2000 hektar, yang sebelumnya gundul.

Dikatakan, cara ini untuk menekan dua problem utama daerahnya, yakni tingginya angka perkawinan dan perceraian"Rata-rata ada 27 ribu pasangan yang nikah dalam setahun," cetusnyaDikatakan, program ini sama sekali tidak mendapat penentangan dari warganyaSekjen Kemendagri Diah Anggraeni menimpali, "Yang poligami mestinya juga disuruh tanam 2000 pohon."  Sedang Bupati Wakatobi, Hugua, menjelaskan mengenai gebrakannya menjadikan kawasan bawah laut Wakatobi sebagai pusat wisata yang sangat terkenal(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Etis, Komisi III Panggil Gayus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler