Emrus Sarankan Tim Khusus Lakukan Ini Untuk Tepis Isu Liar di Kasus Penembakan Brigadir J

Rabu, 20 Juli 2022 – 21:03 WIB
Komunikolog Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing memberikan masukan kepada tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Emrus meminta tim khusus itu menggunakan pendekatan instrumen scientific crime investigation (SCI) dalam mengungkap kasus tersebut. 

BACA JUGA: Gegara Fadil Imran Peluk Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J Ragu dengan Polda Metro

“Saya menyarankan satu-satunya menuntaskan kasus ini adalah dengan pendekatan scientific crime investigation (SCI) yang lepas dari pengaruh jabatan dan kepentingan lainnya,” ujar Emrus kepada wartawan, Rabu (20/7).

Dengan digunakannya pendekatan SCI, Emrus yakin data yang akan berbicara. Termasuk di dalamnya tentang siapa saja yang terlibat, aktor utama, peran pembantu, dan bagaimana prosesnya.

BACA JUGA: Konon Leher Brigadir J Ditarik Pakai Tali dari Belakang

Menurut Emrus, hanya pendekatan dengan menggunakan instrumen SCI yang mampu mengungkap kasus dugaan penembakan Brigadir J

Pendekatan SCI ini sekaligus menjawab serta menghentikan berbagai asumsi subjektif yang kemungkinan makin liar ke depan.

BACA JUGA: Apakah Polri Usut Laporan Pembunuhan Berencana Brigadir J? Irjen Dedi Sebut Jawabannya Hari Ini

Guru besar yang akrab disapa Bang Emrus ini mengusulkan tim SCI terdiri dari para ahli krimonologi, ilmu kepolisian, komunikolog, sosiolog, antropolog, ilmu hukum, dan psikologi dari luar struktur kepolisian agar independen. 

Akademisi ini juga mengapresasi langkah Kapolri yang telah menonaktifkan sementara Ferdy Sambo dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri.

Penonaktifan Sambo, di mata Emrus, berdampak baik demi transparansi, akuntablitas, dan objektivitas penanganan perkara.

“Ini sekaligus menunjukkan bahwa Polri tetap mengedepankan tindakan presisi,” tuturnya.

Menyoal asumsi liar di publik terkait penonaktifan Ferdy Sambo yang tak terkait dengan lokus kejadian tersebut, Emrus berpandangan hal itu tergantung dari pendekatan yang digunakan.

“Kalau pendekatan yang dipakai adalah kuantitatif, maka memang fenomena satu dengan fenomena yang lain seolah berdiri sendiri atau parsial. Tetapi kalau pendekatan kualitatif, setiap fenomena tidak lepas dari fenomena lain, saling terkait satu dengan yang lain,” beber dia.

Oleh karena itu, Emrus menekankan penonaktifan sementara merupakan keputusan yang bijaksana, agar yang bersangkutan bisa fokus mendalami dan memahami peristiwa tersebut.

Pria yang juga menjadi pengamat politik ini mengajak masyarakat untuk menyerahkan penanganan kasus kepada Polri. Namun, masyarakat juga diharapkan memberikan masukan berupa fakta data serta argumentasi hukum kuat.

“Saya berkeyakinan penuh bahwa Polri pasti akan menangani secara serius profesional, objektif dan presisi,” pungkas dia. (cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Emrus Sebut Kepemimpinan Puan Maharani Dibutuhkan Bangsa Ini


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler