Enam Bocah Dibunuh, Alat Vital Dipotong dan Dimasak Sop

Sabtu, 09 Agustus 2014 – 07:57 WIB

jpnn.com - PEKANBARU -- Kelakuan biadab ditunjukkan empat orang di Pekanbaru Riau. Mereka membunuh enam bocah dengan cara dicekik lalu dipotong kemaluanya. Potongan kemaluan digoreng dan dibuat sop lalu dimakan. Gila!

Lebih gila lagi,  dua dari empat tersangka yang sudah bersuami-istri sengaja memasak kemaluan para bocah untuk menaikkan gairah seks saat berhubungan intim.  Dari empat tersangka ini, otaknya adalah MD (19).  Setelah korbannya dimutilasi, alat vitalnya dia makan.

BACA JUGA: Pelaku Hipnotis Ditembak

Setelah mereka diburu dan ditangkap, kemarin diperlihatkan Polres Siak Riau kepada wartawan. Dia dijejerkan bersama 3 tersangka lainnya, DP (19), S (19), dan DD (19) yang tak lain mantan istrinya.

Namun ke empat tersangka pembunuhan ini tidak bisa kelihatan jelas wajahnya. Ini karena mereka ditampilkan ke wartawan dengan menggunakan baju tahanan warna biru tua dan mengenakan sebo. Hanya terlihat bagian pelipis dan matanya saja. Walau begitu, bekas lebam masih terlihat di bagian mata MD.

BACA JUGA: Penjaga Sekolah Diduga Dibunuh Perampok

MD inilah yang melakukan pembunuhan terhadap 6 korbannya. Mereka dibunuh setelah MD dapat melampiaskan nafsu bejatnya menyodomi seluruh korbannya.

Puas menyodomi, pria yang bekerja seharian sebagai sopir pengantar air galon ini, lantas membunuhnya. Ini dilakukan untuk menghilangkan barang bukti.

BACA JUGA: Waktu Salat Jumat Malah Mabuk, Dua Remaja Dibekuk

Tak hanya sekedar membunuhnya saja dengan sebilah golok, tapi juga dicekik. MD juga menggunakan pisau kater khusus untuk memotong alat vital korbannya.

Tersangka sengaja memotong alat vital korbannya untuk dibawa pulang ke rumahnya. Alat vital itu diyakini bisa menambah gairah seks buatnya.

Alat vital para korbannya, dia masak di rumah dibantu istrinya DD yang juga kini tersangka. Hanya saja belakangan pasutri ini bercerai.

"Kadang dimasak sop, kadang saya goreng. Setelah itu saya makan," kata MD saat diperlihatkan di hadapan wartawan.

MD menyebutkan, untuk alat vital yang dia goreng, selain dimakan, sisa minyak gorengnya tidak dia buang. Minyak gorengan bekas kelamin korbannya itu dia pakai untuk obat kuat.

"Kalau yang digoreng, minyaknya untuk obat," kata MD tanpa merinci obat apa yang dia maksud.

Wakapolres Siak, Kompol Arief Fajar mengungkapkan, dalam kasus pembunuhan ini ada 4 tersangka. Pertama inisial MD (19) sekaligus otak pelakunya. Selanjutnya, DD (19) statusnya saat melakukan aksi biadab itu berstatus istrinya. Belakangan mereka bercerai. Dua tersangka lainnya, DP (19) dan S (19) yang membantu MD memutilasi para korban.

Tersangka MD, DP dan S ditangkap Polres Siak pada 22 Juli 2014. Dari sana dikembangkan lagi dan hasilnya menangkap DD (19) bekas istri MD pada 6 Agustus.

"Otak pelaku pembunuhan ini selalu dilakukan MD. Sebelum dibunuh korbannya terlebih dahulu disodomi. Tersangka DD saat itu masih berstatus istrinya turut membantu untuk membunuh para korbannya," kata Kompol Arief.

Sedangkan tersangka DP dan S, lanjut Arief, juga turut serta dalam melakukan sodomi. Setelah melampiaskan nafsu bejat, MD mengajak dua rekannya untuk memutilasi korbannya.

"Para korbannya sebelum dibunuh terlebih dahulu disodomi. Selanjutnya mereka mutilasi untuk menghilangkan barang bukti. Lantas potongan tubuh itu mereka kubur," kata Arief.

Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo menambahkan, memang agak aneh ketika pasutri ini memotong kemaluan korban untuk meningkatkan gairah seks.

"Begitu pengakuan tersangka. Tapi demikian kita masih mendalami motif dibalik pembunuhan ini," kata Andry.

Andry menegaskan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan soal motif lain. Mungkin saja ada dugaaan juga terkait penjualan organ atau yang lain.

Kasus ini terungkap setelah sejumlah keluarga mengadu ke polisi kalau anaknya hilang. Selidik punya selidik berdasarkan keterangan saksi pasutri ini pelakunya. Kemudian sudah ada 6 kerangka yang ditemukan. Diantaranya pasangan suami istri asal Kecamatan Perawang, Kabupaten Siak, Riau. Saat ini baru enam korban yang berhasil ditemukan kerangkanya.

Pelaku membunuh para korbannya di wilayah Kabupaten Siak. Namun sebagian korbannya sengaja dibuang untuk menghilangkan jejek di wilayah Kabupaten Bengkalis.

"Kepada penyidik, tersangka mengaku membunuh dengan cara mencekik leher korbannnya hingga tewas. Setelah itu pelaku baru memotong alat vital korbannya," kata Andry.

Kasus ini awalnya ditangani Polres Siak Riau. Ini atas laporan sejumlah warga atas kehilangan anak-anak mereka. Setelah terungkap, ternyata di Polres Bengkalis juga ada dua keluarga mengaku kehilangan anak-anak mereka.

"Kemarin kita lakukan olah TKP bersama atas dua lokasi penemuan tulang belulang. Nah apakah tulang belulang yang ditemukan di wilayah Bengkalis merupakan korban asal di tempat kami, ini masih menunggu hasil tes DNA," kata Andry.

Lantas apakah alat vital setiap korbannya dimakan tersangka? "Itu yang belum kita ketahui, apa motif pemotongan alat vital tersebut, pengakuan sementara untuk gairah seks," kata Andry. (dot)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemulung Garap Anak Tiri hingga Dua Kali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler