Enam Bulan di LP Papua, HRW Temukan 20 Kasus

Ada Korban Buta, Direndam Air Mendidih, Tangan Patah

Jumat, 05 Juni 2009 – 21:46 WIB
JAKARTA - Menjalankan riset kasus selama enam bulan di Papua, organisasi Human Rights Watch (HRW) malah menemukan dan mencatat 20 lebih kasus penyiksaan, yang terutama dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura, PapuaAndreas Harsono, salah seorang dari periset HRW tersebut mengatakan, di antaranya ada yang disiksa dengan tongkat besi hingga tangannya patah dan sebagainya

BACA JUGA: Masinis Lalai Terancam Satu Tahun Penjara

"Ada yang dipukul hingga buta
Ada juga yang tangannya direndam air mendidih," tuturnya.

"Kami bikin riset selama enam bulan untuk mendokumentasikan kasus (Pakage) ini

BACA JUGA: Mestinya, Tahun Ini ONH Turun

(Di mana) Ayorbaba menulis laporan kronologis kasus, yang diterima Human Rights Watch, yang menggambarkan pemukulan yang dilakukan oleh Toam
Dalam laporannya, Ayorbaba menyatakan luka-luka yang dialami Pakage merupakan kecelakaan, dan tanpa direncanakan, (namun) Toam tidak menyadari kunci masih menempel pada gemboknya," jelas Andreas mengutip laporan awal kasus yang ditelitinya.

Dipaparkan Andreas lagi, laporan itu juga menyebutkan bahwa Pakage terlebih dulu mengancam sipir penjara

BACA JUGA: Tinjau Ulang Monopoli Depag Urus Haji

Tapi dalam laporan tersebut, sama sekali tidak disebutkan keterlibatan dua sipir lainnya dalam penyerangan ituLalu pada Desember 2008, Ayorbaba mengatakan kepada pihak HRW, bahwa laporan tersebut telah disampaikan kepada Departemen Hukum dan HAM serta Komnas HAM.

"Namun, Ayorbaba mengatakan (bahwa) dia telah menyarankan agar Toam tidak bertugas, serta akan menyelesaikan kasus secara adatArtinya, akan terjadi negosiasi antara Toam dan Pakage, atas penganiayaan tersebut," ujarnya pula.

Hanya saja, hingga saat ini baik Dephumham dan Komnas HAM tampaknya tidak melakukan investigasi untuk kasus ituDiketahui pula, Oktober lalu keluarga Pakage mencoba melaporkan kasus ini ke Kepolisian Jayapura"Tetapi kepolisian menolak kasus ini, karena terkait dengan Depkumham,” jelasnya(lev/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berani Tembak Kapal Malaysia, Naik Pangkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler