JAKARTA – Mantan Mendagri Letjen (purn) Syarwan Hamid menilai, para komandan pasukan TNI yang bertugas di perairan Ambalat tidak berani bersikap tegas karena takut dinilai salah oleh atasannyaHal ini bisa dimaklumi karena pimpinan tertinggi di negeri ini juga tidak mengeluarkan instruksi untuk bersikap tegas demi keutuhan wilayah kedaulatan RI.
“TNI sekarang tiarap
BACA JUGA: Senin, Komisi I DPR Bertemu PM Malaysia
Takutnya lura biasaBACA JUGA: Dephub Bekukan Sertifikat Masinis KA 523
Sekarang sudah saatnya pimpinan TNI bilang, kalau besok ada pelanggaran lagi di Ambalat, tembak,” ujar Syarwan Hamida saat diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Jumat (5/6).Mantan Ketua Fraksi ABRI di DPR/MPR itu mengusulkan, agar DPR mendorong terus agar pemerintah bersikap tegas
“Yang berani menembak, naikkan pangkatnya
BACA JUGA: Kecelakaan, Murni Kelalaian Masinis
DPR harus mengusulkan hal iniPasti didukung rakyat,” ujar pria asal Riau ituLebih lanjut dia menganalisis, konflik antara RI-Malaysia memang sudah sering terjadiBahkan, ada semacam dendam sejak Bung Karno dulu membuat jargon ‘Ganyang Malaysia’
Pendapat Syarwan dibenarkan mantan Dubes RI untuk Mesir, Prof Bachtiar AliMenurutnya, pembicaraan kedua negara, yakni RI-Malaysia, sudah dilakukan sebanyak 40 kali untuk mebicarakan AmbalatNamun, hasilnya belum adaMenurutnya, hal ini terjadi karena hubungan diplomatik kedua negara belum pernah bicara secara substansial dan komprehensif“Selalu hanya parsial, kalau ada kasus baru ribut mau berunding,” ujar Bachtiar(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji ke-13 Cair Pertengahan Juni
Redaktur : Tim Redaksi