Enam Langkah Strategis Kementan Hadapi Kekeringan Musim Kemarau

Rabu, 31 Juli 2019 – 14:48 WIB
Panen padi di musim kemarau. Foto: dok. humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian telah menyiapkan sejumlah langkah strategia guna mengamankan produksi pangan nasional menghadapi kekeringan tahun ini. Langkah strategis ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Suwandi yang baru saja dilantik oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Suwandi mengaku sudah memberikan instruksi kepada jajaran di bawahnya untuk langsung bergerak merespons kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah sentra padi. Pertama, segera inventarisir data Luas Tambah Tanam (LTT) secara harian dan agar ada peningkatan signifikan.

BACA JUGA: Lindungi Petani Jagung, Kementan Musnahkan Benih Jagung Impor Berbakteri

"Ini langkah yang penting agar di bulan Agustus tahun ini target luas tanam sekitar 1,4 juta hektar bisa dicapai," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/7).

Kedua, Suwandi meminta tim LTT untuk mengecek lahan-lahan potensi ditanami padi gogo, jagung atau kedelai atau dilakukan tumpangsari pada tiga komoditi tersebut. Cek kondisi tanah yang masih macak-macak bisa segera ditanam padi gogo sawah.

BACA JUGA: Ekspor Produk Pertanian Indonesia Terus Meningkat

"Untuk itu perlu dilakukan percepatan CPCL (calon petani calon lahan, red) penyaluran dan penambahan luas tanam padi di lahan kering atau gogo sawah yang dilaksanakan di 8 Provinsi," sambung Suwandi.

Nantinya, apabila CPCL sudah siap maka benih segera salur agar bisa tanam mengejar ketersediaan air yang masih ada bulan ini. “Targetnya, penyelesaian tanam padi gogo paling lambat dua minggu dari hari ini," tambah Suwandi.

BACA JUGA: Agustus, Kondisi Cuaca akan Lebih Kering, Satgas Karhutla Diminta Waspada

Ketiga, lanjut Suwandi, tim LTT juga untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mendirikan posko kekeringan dalam rangka mitigasi kekeringan. Setiap Kabupaten mendirikan posko kekeringan dan diresmikan oleh Bupati.

"Keempat, untuk daerah yang sudah terdampak puso, kami meminta petani yang sudah terdaftar AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi, red) segera melakukan klaim asuransinya dan tim LTT bisa mendata bagi yang belum terdaftar untuk diusulkan menerima bantuan benih padi Pusat," bebernya.

Kelima, Suwandi meminta Ditjen Prasaran dan Sarana Pertanian agar segera menyalurkan alsintan, sumur dangkal dan pompa untuk penanganan wilayah yang terdampak kekeringan. Sedangkan daerah di utara katulistiwa seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masih memiliki potensi hujan sehingga bisa dilakukan percepatan tanam.

"Manfaatkan semaksimal mungkin wilayah yang masih ada air," ucapnya.

Keenam, untuk mengamankan pangan nasional menghadapi kekeringan perlu dilakukan penanaman integrasi jagung dengan tanaman lain. Hal ini dikarenakan konsep integrasi bisa meningkatkan pendapatan bagi petani.

"Potensi pematang sawah juga bisa dioptimalkan untuk tumpang sari tanaman seperti kacang panjang, kacang merah, cabe, tomat, terong maupun refugia," tandas Suwandi. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Menginisiasi Program Opal untuk Atasi Stunting


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler