Agustus, Kondisi Cuaca akan Lebih Kering, Satgas Karhutla Diminta Waspada

Rabu, 31 Juli 2019 – 03:55 WIB
Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau. Foto: BNPB

jpnn.com, PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru memprediksi pada Agustus dan September, kondisi cuaca di Riau akan lebih kering. Untuk itu, satgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau diminta untuk lebih waspada.

"Pada Agustus dan September kondisinya akan lebih kering, karena curah hujan mulai berkurang. Untuk itu kira harus lebih waspada lagi di sini," kata Kasi data dan informasi BMKG Pekanbaru, Marzuki saat rapat evaluasi Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Senin (29/7).

BACA JUGA: Pemadaman Karhutla Terkendala Pasokan Air, Terpaksa Dilakukan Secara Manual

BACA JUGA: Kasus Pembakaran Truk Bermuatan Puluhan Motor Terungkap, Pelakunya Ternyata...

Selain potensi kondisi cuaca yang lebih kering, arah angin pada dua bulan tersebut juga akan mengarah ke negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura. Karena itu, jika terjadi Karhutla di Riau, maka kabut asap diprediksi akan sampai ke negara tetangga tersebut.

BACA JUGA: Pagi Tadi Bali Kembali Digoyang Gempa, Terasa Hingga Lombok

"Jika terjadi Karhutla dan tidak segera ditangani, maka asap nya berpotensi akan sampai Malaysia dan Singapura. Tapi lebih cenderung ke Malaysia," sebutnya.

Sementara itu, untuk kondisi hot spot di Riau pada hari ini sebanyak enam titik. Yakni empat titik di Kabupaten Pelalawan dan dua titik di Kabupaten Indragiri Hilir. Riau baru akan memasuki masa peralihan ke musim hujan yakni pada bulan Oktober.

BACA JUGA: Semoga Pemda Baca, di Wilayah Ini Warga Rebutan Air Bersih untuk Hidup

"Oktober kita akan mulai masuk masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, namun yang akan mengalami peralihan lebih dahulu yakni di daerah Kabupaten Bengkalis dan kota Dumai. Sementara untuk bagian selatan Riau curah hujannya masih belum terlalu tinggi sehingga harus tetap waspada," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Gafur mengatakan, saat ini Satgas Karhutla memfokuskan pemadaman pada empat titik yakni di Desa Sri Gemilang dan Dayun, Siak. Desa Gondai dan Penarikan Pelalawan.

"Untuk di Desa Sri Gemilang dan Dayun, personel gabungan yang diturunkan berjumlah 102 personel. Kemudian juga dibantu dengan satu unit helikopter untuk melakukan water boombing. Saat ini diperkirakan sudah 30 ha lahan yang terbakar didua lokasi tersebut," katanya.

BACA JUGA: Pengamat Menilai Empat Partai Ini Berkoalisi untuk Mengadang Gerindra

Selanjutnya untuk di Desa Gondai, personel yang diturunkan berjumlah 40 orang dan di Desa Penarikan personel yang bertugas berjumlah 70 orang, juga dibantu dengan satu unit helikopter untuk melakukan water boombing. Kondisi terakhir di Desa Penarikan masih terdapat asap yang cukup tebal.

"Untuk Desa Gondai yang terbakar berjumlah kurang lebih 51 ha, dan di Desa Penarikan kurang lebih 60 ha. Sedangkan untuk total luas lahan yang terbakar di Riau sejak Januari hingga Juli yakni 3.818,79 ha," jelasnya.(sol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi APP Sinar Mas Hadapi Musim Kemarau 2019


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler