Erry dan Todung Masuk Bursa Pansel KPK

Senin, 03 Mei 2010 – 06:05 WIB

JAKARTA - Jajaran anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum resmi terbentukNamun, beberapa nama calon anggota Pansel KPK sudah diusulkan Menkumham Patrialis Akbar

BACA JUGA: Pemeriksaan Boediono Dinilai Hanya Formalitas

?Dalam kunjungannya ke Medan, Sabtu (1/5) lalu, Patrialis menyebutkan beberapa nama
Nama mantan pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamekas dan Todung Mulya Lubis disebut-sebut bakal menjadi anggota pansel KPK

BACA JUGA: Hardiknas, 111 Pegawai Kemdiknas Terima Satya Lencana

Menanggapi pengusulan tersebut keduanya memberikan pernyataan yang berbeda


Todung Mulya Lubis memilih pasif, menyikapi penyebutan dirinya sebagai calon anggota pansel KPK

BACA JUGA: Salah Satu Tokoh yang Pengaruhi Dunia 20 Tahun Mendatang

Bahkan, dia mengaku belum mendapat pemberitahuan resmi dari pihak Kemenpolkuham"Saya justru baru dengar kabar itu dari wartawan,"ujarnya ketika dihubungi Jawa Pos, kemarin (2/5)

Namun, ketika ditanya apakah akan menerima tawaran tersebut, jika sudah diberitahukan secara resmi, Todung hanya berujar"KPK itu perlu diperkuat, karena pekerjaan KPK sekarang ini sudah semakin kompleks,"ujarnyaDia menambahkan, banyaknya gocangan yang melanda KPK, menyebabkn kepemimpinan KPK melemah"Karena itu, saya sangat mendukung penguatan kepemimpinan KPK," imbuhnya

Berbeda dengan Erry Riyana HardjapamekasDia mengaku sudah dihubungi secara informal oleh kepala biro Kemenpolhukam"Ya benar, saya memang sudah dihubungi lewat telepon oleh Kabiro Kemenpolhukam soal pansel KPK," paparnya ketika dihubungi Jawa Pos, kemarin

Ditanya lebih lanjut, soal keputusan menerima tawaran tersebut, Erry mengungkapkan dirinya akan mempertimbangkan terlebih dahulu"Saya harus pikirkan dulu, kalaupun saya memilih menerima tawaran tersebut, saya punya alasan,"ungkapnya

Menurut sebuah sumber, yang namanya tak mau dikorankan, menyebutkan Erry akan menerima tawaran tersebutNamun, tidak sekedar menerima, Erry memiliki misiSumber tersebut mengatakan, Erry yang sejak awal memang tidak menyetujui dibentuknya pansel KPK, sebelum masa jabatan empat pimpinan yang lama habis, akan menyuarakan penolakan tersebut dari dalam tubuh pansel KPK"Istilahnya, kalau orang lain teriak di luar, Pak Erry pilih teriak di dalam saja, ?karena pemilihan pimpinan KPK saat ini dinilai mubazir?Mending tunda saja, hingga masa jabatan keempatnya habis,"ujar sumber tersebut

Selain dua nama tersebut, Patrialis juga mengungkap satu nama, yakni mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafi"i MaarifSeperti diketahui, pria yang akrab disapa Buya itu pernah terlibat dalam Pansel KPK periode 2007-2011

Sementara itu, Indonesian Corruption Watch (ICW) tetap menyuarakan penolakan terhadap adanya pansel KPKPeneliti hukum ICW, Febri Diansyah mengungkapkan, Pansel KPK berpotensi dijadikan kendaraan politik"Karena lewat pansel KPK ini, sejumlah partai politik berkesempatan untuk memasukkan orang, demi mengamankan beberapa kasus," ujarnya kemarin

Di samping itu, dia juga mengkritisi pemerintah yang seolah hanya concern terhadap kekosongan seorang pimpinan KPKSementara kekosongan beberapa keanggotaan juga terjadi di komisi-komisi yang lain, seperti Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)"Lembaga tersebut, formasi pimpinannya tidak lengkap, karena terlibat kasus dan sebagainya, namun pemerintah lebih condong menyoroti KPK yang hanya mengalami kekosongan satu pimpinanPadahal, selama ini dengan empat pimpinan saja sudah cukup, kinerjanya juga tidak terpengaruh,"paparnya(ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sensus Penduduk untuk Muluskan E-KTP 2013


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler