Erupsi Gunung Agung Berpeluang Membesar, Bandara Ditutup

Selasa, 28 November 2017 – 11:35 WIB
Ilustrasi pesawat di bandara. Foto: Reza Mangantar/Manado Pos/JPNN

jpnn.com, BALI - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan erupsi gunung Agung di Karangasem, Bali, masih terus berlangsung hingga Selasa (28/11).

Menurut Sutopo, erupsi magmatik ini terus mengeluarkan asap dan abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan ketinggian kolom abu vulkanik sekitar 2.500-3.000 meter di atas puncak kawah.

BACA JUGA: Letusan Dahsyat Gunung Agung Bisa ke Atas dan ke Samping

“Sinar api dari lava teramati pada malam hari dan asap condong ke barat daya. Tremor masih menerus dengan amplitudo 1-2 milimeter dominan 1 milimeter. Status Awas (level 4)," kata Sutopo, Selasa (28/11).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan perkembangan aktivitas vulkanik yang terus meningkat. "Peluang terjadinya erupsi yang lebih besar menjadi semakin meningkat: Namun demikian tidak dapat dipastikan seberapa besar intensitasnya," katanya.

BACA JUGA: Penasaran, Warga Nekat ke Lokasi Aliran Lahar Gunung Agung

Menurut dia, mengestimasi karakter erupsi gunung Agung ke depan cenderung lebih sulit dari gunung lainnya karena tidak adanya data instrumental sebagai pembanding dengan letusan sebelumnya.

Lebih lanjut Sutopo mengatakan saat ini sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat daya. Hasil analisis citra satelit Himawari dari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik ke arah barat daya, tertarik oleh Siklon Tropis Cempaka yang saat ini berada di Samudera Hindia di selatan Yogyakarta.

BACA JUGA: Awas! Letusan Utama Gunung Agung Diprediksi 1 Bulan Lagi

“Adanya pusat tekanan rendah ini menyebabkan abu vulkanik mengikuti gerak dari siklon tropis," jelasnya.

Dampak langsung sebaran abu adalah terganggunya keselamatan penerbangan. Data analisis dan prediksi arah dan kecepatan angin dari BMKG, Selasa (28/11) pukul 02.00-08.00 WITA menunjukkan bahwa arah angin dari barat hingga timur laut dengan kecepatan 5-10 knot.

Informasi SIGMET dari MWO Ujung Pandang menunjukkan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah selatan-barat daya dan menutupi ruang udara di atas Bandara Internasiopnal I Gusti Ngurah Rai. Analisis pihak Airnav Indonesia Cabang Denpasar juga menunjukkan bahwa ploting area jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara telah tertutup oleh sebaran abu vulkanik.

Oleh karena itu Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Nusra memperpanjang penutupan Bandara Bandara Internasiopnal I Gusti Ngurah Rai. "Bandara ditutup hingga (Rabu 29/11/2017) pukul 07.00 WITA," tegasnya.

Evaluasi akan dilakukan per enam jam. Sementara itu Bandara Internasional Lombok dibuka kembali mulai Selasa (28/11) pukul 06.00 WITA, setelah sebelumnya mengalami penutupan.

Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di dalam radius delapan kilometer dari kawah gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-baratdaya sejauh 10 kilometer dari kawah gunung Agung.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Agung Awas, Jalur Lahar Malah Menyempit


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler