Esta Indonesia Dirikan Rumah Pintar Budi Daya Walet Pertama di Indonesia

Jumat, 19 Mei 2023 – 15:14 WIB
PT Esta Indonesia mendirikan rumah pintar budidaya walet pertama di tanah air yang terletak di Desa Donggulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Foto: PT Esta Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Esta Indonesia mendirikan rumah pintar budi daya walet pertama di tanah air yang terletak di Desa Donggulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Rumah pintar tersebut sebagai bentuk jawaban atas tantangan pemerintah dengan mengembangkan berbagai teknologi terapan melalui riset bersama CV Nore Inovasi untuk meningkatkan kualitas produksi sarang burung walet dari hulu hingga ke hilir.

BACA JUGA: Tingkatkan Ekspor Sarang Burung Walet, Mendag akan Mempermudah Aturan

“PT Esta Indonesia berkomitmen dalam mengembangkan teknologi untuk mendukung berkembangnya industri sarang burung walet di Indonesia,” kata Director Research & Manufacturing Development PT Esta Indonesia Dion Rochyati dalam keterangan yang diterima, Jumat (19/5). 

Dion mengatakan perusahaan sebelumnya sudah berhasil mengembangkan teknologi dalam memproses sarang burung walet dengan tanpa melibatkan bahan kimia, ramah lingkungan, dan tetap menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan standar pengolahan bahan pangan internasional.

BACA JUGA: Permudah Bisnis, Pengusaha Walet Bentuk Forum Komunikasi Bersama

“Rumah budi daya walet smart ini adalah salah satu teknologi yang kami kembangkan untuk menjaga kualitas dan juga meningkatkan produktivitas di hulu industri ini, yaitu budi daya,” ujar Dian Rochyati.

Indonesia merupakan negara penghasil sarang burung walet terbesar di dunia. Jumlah produksi sarang burung walet mencapai lebih dari 80 persen dari total produk dunia.

BACA JUGA: Ketua Komisi IV Meminta Barantan Sidak Semua Perusahaan Sarang Burung Walet

Walet sarang putih (aerodramus fuciphagus) yang merupakan jenis burung penghasil sarang yang bisa dikonsumsi adalah spesies endemik kawasan Asia Tenggara. Dan itu hanya bisa dijumpai dan dibudidayakan di Indonesia dan negara sekitarnya seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, dan sekitarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sarang burung walet Indonesia mencapai USD 517,03 juta dengan volume 1.505,5 ton pada 2021. Melihat potensi ekonomi yang dihasilkan, maka sarang burung walet menjadi salah satu komoditas ekspor andalan di sektor peternakan Indonesia yang diharapkan pemerintah untuk terus meningkat setiap tahunnya.

Mengenai rumah pintar di atas, lanjut Dion, perusahaan menggunakan berbagai teknologi. Hal itu untuk menjaga budidaya tetap ideal bagi berkembangnya burung walet, dari mulai suhu udara, tingkat kelembaban, pencahayan, dan faktor-faktor lainnya.

“Dan dengan menggunakan sensor yang kami gabungkan dengan sistem artificial intelligence, kami juga dapat menghitung jumlah populasi dan hasil petik yang mana semua teknologi di dalam rumah smart walet ini dapat dikontrol dan diawasi langsung secara online melalui aplikasi dan software IOT yang kami kembangkan bersama CV Nore Inovasi, sehingga memudahkan untuk memantau dan mengontrol rumah walet secara otomatis dan realtime di rumah walet yang lokasinya tersebar di berbagai daerah,” kata dia.

Dion juga menerangkan rumah pintar walet itu juga terdapat penanaman tumbuhan yang dapat mendukung ketersediaan pakan alami.

“Kami juga mengembangkan speaker walet desibel rendah dengan frekuensi khusus yang efektif dan tidak menghasilkan polusi suara yang kerap menjadi masalah dan keluhan terhadap rumah-rumah budi daya walet konvensional yang ada saat ini,” kata dia. (Tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buronan Pembunuh Pengusaha Sarang Burung Walet Disikat Polisi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler