jpnn.com - JAKARTA - Perusahaan biofarmasi, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) bersama pelopor aplikasi tumbuh kembang anak di Indonesia, PrimaKu, mengumumkan kerja sama strategis dalam mendukung program vaksinasi anak di Indonesia.
Salah satu poin penting dari kolaborasi ini, yakni integrasi edukasi tentang vaksinasi anak serta ketersediaan vaksin ke dalam platform PrimaKu.
BACA JUGA: Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
Director of Anti Infectious Business Unit Etana Indra Lamora mengungkapkan kolaborasi ini menandai komitmen bersama untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap vaksinasi anak, serta mengedukasi para orang tua.
Melalui kemitraan ini, harapannya kedua belah pihak dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi anak Indonesia melalui vaksinasi.
BACA JUGA: Cegah Kematian Anak Akibat Diabetes, CDIC Luncurkan Fitur Ini di PrimaKu
"Etana, sebagai produsen vaksin lokal, membawa inovasi dalam pengembangan vaksin berkualitas tinggi dan terjangkau yang memenuhi standar regulasi di Indonesia maupun global," kata Indra Lamora kepada awak media.
"Sementara itu, PrimaKu, dengan ekosistemnya yang telah terbukti menghubungkan orang tua, dokter, dan klinik, menjadi wadah untuk menyampaikan informasi edukatif tentang pentingnya vaksinasi anak," imbuhnya.
BACA JUGA: Kunjungi Fasilitas Produksi Vaksin mRNA, BPOM Apresiasi Perkembangan Etana
CEO PrimaKu, M. Aditriya Indraputra menambahkan pihaknya berkomitmen meningkatkan pemahaman para orang tua tentang vaksinasi anak melalui konten terpercaya yang diverifikasi oleh dokter.
Selain itu, PrimaKu juga dapat menjadi platform yang mempermudah para orang tua memesan vaksin ke klinik partner terpercaya dengan harga transparan.
Aditriya menerangkan kolaborasi ini telah menghasilkan terbentuknya vaksin ekosistem, mulai dari R&D, Production, Distribution, Education and Vaccination yang pertama di Indonesia karya anak bangsa.
“Tidak hanya edukasi vaksinasi, tetapi juga ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan merupakan permasalahan yang perlu ditangani," tambah Aditriya. (mcr31/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah