BACA JUGA: Pohon Tumbang Bikin Rusak Lima Rumah
Yaitu, guna memenangkan salah satu kandidat dalam pencoblosan ulang Pemilukada Tangsel akhir Februari mendatang.Apalagi, semasa menjabat, Eutik dituding tidak netral dalam Pemilukada Tangsel
Apalagi, saat ini Eutik juga masih menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten
BACA JUGA: DKI Siapkan Pergub Antikemiskinan
Tapi, saat dikonfirmasi, Eutik yang masa jabatannya berakhir Selasa (17/11) pukul 24.00 itu, menampik perubahan total pejabat SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah, Red) itu, terkait pencoblosan ulang Pemilukada Tangsel"Sebetulnya, Desember 2010 lalu, saya mau melakukan perombakan
BACA JUGA: Tantowi Siap Hadapi Rano dan Foke
Namun, baru bisa terealisasi hari ini (kemarin, Red)," terangnyaDia juga mengklaim perombakan ratusan pejabat itu lebih kepada perbaikan kinerja para pejabat, guna melayani masyarakat kota otonom baru tersebut.Lebih jauh, dia juga mengklaim selama dia menjabat terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi 7,4 persenPadahal sebelumnya hanya 6,4 persenPertumbuhan paling signifikan katanya, ada di sektor investasi"Itulah alasan perombakanHanya peningkatan kinerja," cetus Eutik usai pelantikan ratusan pejabat di alun-alun Pemkot Tangsel, pukul 17.30 kemarin.
Terkait berakhirnya masa jabatannya, dia mengatakan belum tahu siapa pengganti dirinyaTapi katanya, yang terpenting siapapun penggantinya, harus menjaga kondusifitas Kota TangselTermasuk dalam pelaksanaan pemungutan suara ulang pada 27 Februari mendatang.
"Saya masih punya waktu 24 jam untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum saya selesaikan," cetusnyaDari data bagian Humas Pemkot Tangsel, pejabat yang dimutasi adalah Asisten Daerah (Asda) I Kota Tangsel, AhadiDia menduduki jabatan Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan.
Terkait mutasi nyaris 700 pejabat itu, pemerhati pemerintahan Tangerang, Jajuli Abdillah, mengaku melihat ketidakwajaranPasalnya menurutnya, mutasi besar-besaran itu dilakukan sehari menjelang masa jabatan Eutik berakhirApalagi, perombakan pejabat secara menyeluruh itu selain berimbas tidak baik bagi psikologis para pejabat, juga tercium kental aroma politisnya.
"Terlihat seolah-olah ada usaha menyusun kekuatan memenangkan kandidat tertentuApalagi, dalam perombakan terlihat beberapa orang yang sempat jadi saksi dalam persidangan gugatan di MK terkait Pemilukada Tangsel, tidak digantiAda beberapa pejabat yang menduduki posisi kepala dinas saat pelaksanaan Pemilukada Tangsel putaran pertama yang memberikan dukungan kepada calon tertentu, jabatannya malah naik," papar Jajuli.
Seperti Ahadi, yang menjabat Asda II Kota Tangsel adalah pejabat yang menandatangani memo Airin Fans Club (AIFAC)Akibat memo itu, MK pun memutuskan Pemilukada Tangsel ulangIni lantaran ada perlakuan istimewa pejabat Kota Tangsel kepada pasangan Airin Rahmy DianiSosok ini tidak digeser dari jabatan Asda, tapi hanya berubah posisi"Ahadi masih menjabat AsdaInilah yang saya lihat kental nuansa politisnya," papar Jajuli(kin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kopaja Terbang, Seruduk Lima Sepeda Motor
Redaktur : Tim Redaksi