Evaluasi Internal PDI-P Bisa Picu Konflik

Senin, 22 November 2010 – 08:01 WIB

JAKARTA – Rencana Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mengevaluasi pengurus DPP PDI-P disambut baikNamun jika evaluasi itu berlanjut  dengan pembersihan kader-kader yang pro koalisi pemerintah, dikhawatirkan muncul konflik internal

BACA JUGA: Anggota BK Tolak Diperiksa

Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, akan sangat rentan evaluasi itu menimbulkan konflik internal
Apalagi di internal PDI-P sepertinya ada dua kubu

BACA JUGA: Golkar Tuding Demokrat Kangkangi Hukum

Yaitu kubu Mega yang antikoalisi dan kubu Taufiq Kiemas yang pro koalisi


“Jika perombakan dilakukan, PDIP bisa konflik dan terbelah

BACA JUGA: MK Diminta Cermat Putuskan Sengketa Pilkada Jayapura

Apalagi saat ini di tubuh PDI-P terlihat ada keretakan, bahkan ada ‘kesalahan meja,’” tutur Yunarto saat di hubungi INDOPOS (grup JPNN), kemarin (21/11)Menurut pria yang akrab disapa Toto ini, ada dua kelompok di tubuh partai moncong putihPertama kelompok Sukarnois dan loyalis MegaKedua, kelompok rasional dan modern.  “Nah, yang rasional dan modern ini diwakili oleh tokoh-tokoh muda,” katanya.

Sekalipun, nanti ada perombakan pengurus DPP dan muncul konflik, Toto menilai PDI-P bakal mampu beradaptasi dengan cepat dan menyongsong Pemilu di 2014Bakal ada jalan tengah di PDI-P”Artinya, kemungkinan besar partai bakal memberikan peran yang lebih jauh kepada tokoh yang bisa main di dua kaki,” katanya

Toto juga mengatakan, dari sisi pencitraan, struktur PDI-P sekarang tidak bersahabat dengan persepsi publik, karena masih banyak tokoh-tokoh tua yang masih menjabat“Seharusnya ada tokoh muda sebagai regenerasi partai, yang akan bisa membawa PDI-P menjadi partai yang modern,” harapnya.

Dia mencontohkan, ada beberapa kader muda PDI-P yang seharusnya diberi posisi yang lebih kuat untuk bisa bergerak, sehingga PDI-P bisa lebih baik dan bisa tampil dalam konteks pencitraan“Seperti Maruar Sirait, Ganjar Pranowo, dan Pramono AnungSaya pikir tokoh-tokoh ini harus bisa diberi posisi yang lebih kuat,” katanya.

Untuk menyelamatkan PDI-P, kata dia,  tidak ada jalan lain harus bisa memberikan peran dan posisi yang kuat kepada kader-kader muda“Minimal nanti bisa bermanuver untuk sedikit lebih realistis dalam membangun jaringanKarena selama, ini PDI-P terkesan berjuang sendiri,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Mega akan melakukan evaluasi enam bulanan terhadap kinerja pengurus DPP PDI-PNamun kabarnya, Mega juga akan melakukan perombakan untuk membersihkan kepengurusan dari kader parpol yang mendua hati dan melirik potensi bergabung ke koalisi

Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah membantah penilaian Yunarto WijayaMenurutnya, tidak ada kubu-kubuan di tubuh PDI-P.  Juga tidak ada pro dan kontra di internal partainya soal sikap oposisi PDI-P“Tidak ada pro kontra sikap oposisi atau koalisi di PDI-PBaik Bu Mega sebagai Ketua Umum PDIP maupun Pak Taufiq sama-sama berpedoman pada garis ideologi partai,” kata Ahmad Basarah di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, selama ini publik banyak membesar-besarkan seolah-olah ada perbedaan sikap antara Mega dan Taufiq tanpa memperhatikan persamaannya“Saya yakin sikap Pak Taufiq yang terlihat mendukung SBY bukan karena ada kepentingan politik transaksional, misalnya, untuk meminta jatah kursi kabinet seperti dilakukan parpol lain,” paparnya.

Taufiq, lanjut Basarah, pernah mengatakan kepada dirinya bahwa kepentingannya terhadap SBY adalah karena alasan ideologis untuk mengawal dan mengamalkan empat pilar kehidupan berbangsa, tidak ada motif lain

“Pak Tufiq juga tidak pernah melarang kader PDI-P mengkritik pemerintahBeliau meminta jika mengkritik hendaknya dengan kritik yang membangun bukan permusuhan, sesuai dengan paham Gotong Royong ajaran Bung Karno,” pungkasnya(dms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi PPRN Ancam Kepung Kemenkumham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler