Evaluasi PPKM, Menko Airlangga Minta Tracing dan Vaksinasi di Sulawesi Ditingkatkan

Sabtu, 14 Agustus 2021 – 15:01 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian RI (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto. Foto: ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/am.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Sulawesi belum efektif dalam menurunkan mobilitas masyarakat.

“Rata-rata mobilitas di luar area pemukiman pada periode PPKM 3 sampai 9 Agustus justru mengalami peningkatan dari periode sebelumnya,” katanya di Jakarta, Sabtu (14/5).

BACA JUGA: Kebut Vaksinasi di Lampung, Menko Airlangga Siapkan 1,5 Juta Dosis Vaksin

Oleh sebab itu, Airlangga menegaskan PPKM di wilayah tersebut harus diperketat agar tidak terjadi tren penambahan kasus harian maupun melalui berbagai upaya lain untuk menurunkan mobilitas masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan jumlah testing dengan memprioritaskan suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi yang ditargetkan minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi.

BACA JUGA: Malam Ini, Airlangga Hartarto Bakal Berselawat Bareng Habib Syech dan Para Kiai

Airlangga pun meminta seluruh Kepala Daerah di Sulawesi untuk terus meningkatkan testing dan tracing hingga mencapai target yang ditentukan di InMendagri sehingga langkah selanjutnya dapat diambil untuk menekan laju penyebaran virus.

Meski demikian, tambahan kasus aktif yang terkonfirmasi secara mingguan di Pulau Sulawesi mulai menurun yaitu masing-masing Provinsi Sulawesi Tenggara berkurang 146 kasus, Sulawesi Selatan berkurang 692 kasus dan Gorontalo nol kasus.

BACA JUGA: Hasil Survei Mengecewakan, Golkar Tetap Percaya Efek Baliho Airlangga Hartarto

Sementara di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara mengalami penambahan masing-masing enam dan 11 kasus sedangkan di Sulawesi Tengah menjadi perhatian akibat penambahan mencapai 1.826 kasus.

Kemudian ada dua Provinsi yang memiliki tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di atas 70 persen yaitu Gorontalo dan Sulawesi Tengah masing-masing 71 persen.

Untuk Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara memiliki tingkat BOR yang rendah di bawah 50 persen yaitu masing-masing 36 persen dan 43 persen sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara masing-masing 55 persen dan 59 persen.

“Untuk menekan BOR, konversi tempat tidur di rumah sakit menjadi tempat tidur COVID-19 sebesar 40 persen harus terus dilakukan sesuai pengaturan yang ditetapkan Menteri Kesehatan” tegasnya.

Di sisi lain, capaian vaksinasi di Sulawesi terus diakselerasi hingga 13 Agustus 2021 dengan Provinsi Sulawesi Utara menjadi yang tertinggi yaitu 35,93 persen dari target sudah divaksinasi.

Selanjutnya disusul Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 21,25 persen dari target, Gorontalo 20,56 persen, Sulawesi Tenggara 16,91 persen, Sulawesi Barat 15,93 persen dan Sulawesi Tengah 14,43 persen.

Tak hanya itu, Airlangga juga mengarahkan beberapa daerah yang belum memiliki tempat isolasi diminta segera menyiapkan fasilitas Isolasi terpusat (Isoter) serta meminta masyarakat yang melakukan isolasi mandiri agar pindah ke Isoter dengan layanan kesehatan yang lebih memadai.

“Ketersediaan oksigen terus kita pantau dari pusat dan langsung ditindaklanjuti untuk wilayah yang membutuhkan,” ujarnya. (ant/dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler