Hasil Survei Mengecewakan, Golkar Tetap Percaya Efek Baliho Airlangga Hartarto

Jumat, 13 Agustus 2021 – 20:48 WIB
Sejumlah baliho bergambar Joko Widodo dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto serta anggota DPR M Misbakhun dengan tulisan Gojo tersebar di sejumlah titik strategis di Pasuruan, Jawa Timur. Foto: JPC

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku parpolnya tidak ambil pusing dengan temuan Charta Politika Indonesia tentang Evaluasi Kebijakan dan Peta Politik Masa Pandemi yang dilaksanakan pada 12-20 Juli 2021.

Adapun survei itu menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto belum tertinggi meskipun ada upaya pemasangan baliho secara masif milik Menteri Koordinator Bidang perekonomian it

BACA JUGA: Konon Baliho Memang Bukan untuk Menaikkan Elektabilitas, tetapi Pendongkrak Popularitas Saja

Menurut Ace, survei dari Charta Politika Indonesia dilaksanakan tidak lama setelah parpolnya memasang baliho milik Airlangga.

"Jadi jangan diartikan bahwa efek baliho dan billboard tidak ada terhadap elektabilitas Airlangga," kata Ace dalam keterangan persnya, Jumat (13/8).

BACA JUGA: Baliho Puan dan Airlangga Tak Berbuah Elektabilitas, Kang Ujang: Rakyat Butuh Makan

Legislator Komisi VIII itu menuturkan, elektabilitas milik Airlangga akan berbeda seandainya survei dilaksanakan sekian bulan setelah sosialisasi masif melalui baliho.

"Insyallah elektabilitas Airlangga akan meningkat tajam, apalagi seiring dengan perbaikan ekonomi dan kinerja penanganan varian delta yang mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan," tutur Ace.

BACA JUGA: Survei Sebut Memasang Baliho tak Efektif Tingkatkan Elektabilitas, Partai Demokrat Ambil Langkah Ini

Legislator daerah pemilihan Jawa Barat II itu memandang, pemasangan baliho tetap berguna bagi penguatan elektabilitas. Hal itu pun terlihat dari survei milik Charta Politika Indonesia.

Menurut Ace, popularitas dan elektabilitas Airlangga sebenarnya mengalami sedikit kenaikan dibanding sebelumnya jika mengacu survei Charta Politika Indonesia.

Dengan memakai simulasi 10 nama saja, kata dia, elektabilitas Airlangga sudah mencapai 1 persen. Hal itu menjadi kabar baik karena sebelumnya elektabilitas Airlangga selalu di bawah 1 persen.

"Tugas kader Golkar memperkenalkan sosok Ketua Umum kami. Belum lama kami masif sosialisasi ke bawah saja elektabilitas ketua umum kami sudah terlihat ada tren kenaikan, apalagi jika survei dilakukan setelah sekian lama kami sosialisasi," ujar Ace.

Charta Politika Indonesia sebelumnya mengeluarkan survei nasional tentang Evaluasi Kebijakan dan Peta Politik Masa Pandemi yang dilaksanakan pada 12-20 Juli 2021.

Satu di antara hasil survei tentang elektabilitas tokoh-tokoh yang berpeluang maju pada Pilpres 2024.

Dari survei itu bisa terlihat bahwa kampanye menggunakan baliho yang masif dilakukan pimpinan parpol belakangan ini tidak efektif.

Dalam simulasi sepuluh nama misalnya, tokoh yang namanya mulai masif terpampang di baliho seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, bukan pemilik elektabilitas tertinggi.

Nama keduanya masing-masing menempati posisi dua terbawah di dalam simulasi sepuluh nama tokoh potensial maju sebagai Capres 2024.

Survei Charta Politika Indonesia mencatat elektabilitas Puan dari simulasi sepuluh nama hanya 1,4 persen dan Airlangga mengantongi satu persen.

"Ternyata ketika diuji di sepuluh nama, berada di peringkat terbawah," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat membeberkan hasil survei secara daring, Kamis (12/8).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru mengantongi elektabilitas tertinggi dengan 20,6 persen di dalam simulasi sepuluh nama.

Berikutnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengantongi elektabilitas sebesar 17,8 persen.

Berturut-turut setelah itu ada nama Prabowo Subianto (17,5 persen), Sandiaga Uno (7,7 persen), Ridwan Kamil (7,2 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4,2 persen), Tri Rismaharini (3,2 persen), dan Erick Thohir (1,8 persen).

Survei Charta Politika Indonesia dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan 1.200 responden.

Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen. (ast/jpnn)


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler