Facebook Akan Bayar USD 725 Juta Atas Kasus Cambridge Analytica, Terbesar Dalam Sejarah

Jumat, 23 Desember 2022 – 20:05 WIB
Facebook bayar gugatan atas kasus cambridge analytica. Foto: Antara

jpnn.com - Meta Platforms Inc setuju untuk membayar kerugian senilai USD 725 juta untuk gugatan class action yang melibatkan Facebook dengan firma konsultan politik Cambridge Analytica.

Dalam berkas pengadilan, penyelesaian itu ditawarkan untuk kasus akses data tidak sah yang dilakukan Cambridge Analytica terhadap 87 juta pengguna Facebook pada 2018.

BACA JUGA: Lihat! 7 Remaja Jongkok Ini Komplotan Penipu, Berburu Calon Korban Lewat Facebook

Tim pengacara penggugat mengatakan penyelesaian yang diajukan itu adalah nilai yang terbesar dalam gugatan class action di AS untuk privasi data, juga yang terbesar yang pernah dibayarkan Meta untuk gugatan class action.

"Penyelesaian bersejarah itu akan memberikan rasa lega pada masyarakat untuk kasus privasi yang kompleks dan baru pernah terjadi," ucap ketua tim pengacara penggugat Derek Loeser dan Lesley Weaver.

BACA JUGA: Pelajar Putri yang Tewas di Sumur Ternyata Dibunuh Teman Baru Kenal di Facebook, Motifnya

Dalam berkas penyelesaian itu, Meta tidak menyatakan melakukan kesalahan, yang harus melalui persetujuan hakim federal di San Francisco.

Meta melalui pernyataan resmi mengatakan penyelesaian itu "demi kebaikan bersama komunitas dan pemegang saham kami".

BACA JUGA: Facebook Mulai Terapkan Setelan Private untuk Akun Dewasa

"Selama lebih dari tiga tahun belakangan kami mengubah pendekatan kami terhadap privasi dan menerapkan program privasi yang komprehensif," sebut Meta.

Cambridge Analytica, yang kini sudah tidak beropasi, adalah konsultan untuk kampanye Donald Trump ketika mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2016.

Perusahaan itu mendapatkan akses terhadap informasi pribadi dari jutaan akun Facebook.

Data itu digunakan untuk membuat profil dan menargetkan pengguna.

Cambridge Analytica mendapatkan akses tanpa persetujuan pengguna dari seorang peneliti yang diizinkan Facebook untuk memasang sebuah aplikasi yang bisa mengumpulkan data pengguna.

Skandal Cambridge Analytica itu membuat pemerintah AS mengadakan penyelidikan terhadap praktik privasi di Facebook.

Meta, yang saat itu bernama Facebook Inc, digugat untuk skandal tersebut. (reuters/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meta Hadirkan Fitur Baru di Video Reels Instagram dan Facebook


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler