jpnn.com - JAKARTA -- Pelarian narapidana teroris yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, Fadli Sadama bin Muhammad (29), berakhir di negeri jiran Malaysia.
Fadli yang kabur saat rusuh di Lapas pada Senin 8 Juli 2013 silam itu sempat berpindah-pindah ke beberapa tempat selama pelariannya.
BACA JUGA: Sukseskan Transmigrasi, Daerah Diapresiasi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menerangkan bahwa setelah kabur dari Lapas, Fadli lari ke daerah perkebunan kelapa sawit di Martubung Medan, Sumut tak jauh dari kawasan pemakaman.
Menurut Boy, di sana Fadli dijemput oleh saudaranya dan menginap selama dua minggu. Setelah itu, Fadli pindah ke rumah temannya selama seminggu.
BACA JUGA: Polri Sebut Fadli Provokator Rusuh Tanjung Gusta
Sepekan kemudian, Fadli kembai lagi ke rumah saudaranya selama dua minggu. "Lalu pergi ke Aceh ke tempat rekannya satu bulan," tegas Boy di Divisi Humas Mabes Polri, Rabu (4/12).
Selepas dari Aceh, Boy melanjutkan, Fadli kembali ke Medan untuk melarikan diri ke Malaysia melalui Tanjung Balai lewat jalur laut.
BACA JUGA: Timwas Segera Panggil Boediono
"Dengan menggunakan perahu nelayan menuju Pelabuhan Kuala Selangor, Malaysia dan menetap di Jinjang Selatan," kata Boy.
Pada 20 November 2013, Fadli berhasil ditemukan di sebuah rumah milik warga Malaysia yang sebelumnya Warga Negara Indonesia, di Kuala Lumpur. Kemudian, pada 27 November 2013 dibawa oleh petugas Polri ke Jakarta.
Saat ini pemeriksaan Fadli terus dilakukan. Sebab, diduga kuat Fadli terlibat berbagai tindak pidana lainnya. "Pemeriksaan belum selesai, masih berlanjut," ujar bekas Kabid Humas Polda Metro Jaya ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Banten Belum Hadir di Gedung KPK
Redaktur : Tim Redaksi