Fadli Zon Puji Ratna Sarumpaet soal Evakuasi KM Sinar Bangun

Selasa, 03 Juli 2018 – 15:06 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan dalam kunjungan kerja di luar negeri. Foto: istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet sempat terlibat perdebatan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan soal polemik penghentikan pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

Dalam video perdebatan dua tokoh yang viral di media sosial, itu Ratna menuntut agar pencarian korban terus dilanjutkan. Sedangkan Luhut memberi penjelasan kepada warga bahwa pencarian tidak bisa dilanjutkan dengan berbagai alasan.

BACA JUGA: Transportasi di Danau Toba Kurang Pengawasan

Wakil Ketua DPR Fadli Zon memuji sikap Rata Sarumpaet yang berani memperjuangkan aspirasi rakyat meski berhadapan dengan Luhut. "Saya kira Bu Ratna Sarumpaet ini hebat ya, luar biasa, berani," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7).

Fadli berpendapat memang dibutuhkan figur-figur yang berani seperti Ratna untuk menuntut hak rakyat terkait kecelakaan KM Sinar Bangun. Sebab, kata dia, yang menjadi korban adalah masyarakat.

BACA JUGA: Posisi Jenazah Korban Berada di Bawah KM Sinar Bangun

"Itu keluarga mereka berhak dong mendapatkan pelayanan, pembelaan dan juga usaha yang maksimal dong dari pemerintah. Masa belum apa-apa sudah give up," ungkap Fadli.

BACA JUGA: Fadli Zon Sebut JK Cocok Jadi Kingmaker Saja, Ini Alasannya

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menambahkan, titik posisi tenggelamnya kapal sudah diketahui. Tinggal bagaimana melakukan evaluasi. Fadli memahami posisi kapal yang disebut berada di kedalaman 450 meter itu cukup dalam.

Fadli berpendapat kalau Indonesia tidak dapat melakukannya, tentu bisa meminta bantuan negara lain. "Tapi kan orang sudah sampai ke bulan, sudah sampai ke mana, masa di situ tidak bisa? begitu ya," ujarnya.

Menurut dia, jumlah jasad korban yang mencapai 164 itu sangat besar. Karena itu, Fadli mengatakan, tentu peristiwa ini juga menjadi perhatian dunia. "Ini kan masalah 164 jasad gitu dan mungkin keluarga mereka ingin dikuburkan dengan layak, dengan baik. Menurut saya harus ada usaha maksimal," kata Fadli.

Dia menilai usaha yang dilakukan pemerintah sekarang ini belum maksimal. "Usahanya sudah ada, jelas kami apresiasi, tapi belum maksimal," ujarnya.

Menurut Fadli, memang biasanya orang hanya menyelam puluhan meter. Tapi, sekarang harus menyelam 450 meter. Dia memahami bahwa evakuasi memang sulit dilakukan dengan kondisi seperti itu.

"Tapi, pasti ada cara dong. Kalau tidak ada, minta bantuan negara lain. Ini menyangkut masalah nyawa manusia dan jangan main-main dan jangan anggap nyawa manusia ini murah," jelasnya.

"Jadi saya sepakat apa yang dikatakan Bu Ratna Sarumpaet jangan hentikan proses untuk usaha untuk melakukan evakuasi. Saya kira masih ada cara lain yang masih bisa dilakukan. Sampai kalau kira-kira mentok, nah baru (berhenti)," ungkap Fadli. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Pastikan Tersangka KM Sinar Bangun Bertambah


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler