jpnn.com, SIMALUNGUN - Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi keberadaan jenazah korban penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. Posisi korban berada di bawah kapal nahas yang ditumpanginya tersebut. Jenazah berada di sekitar barang-barang milik korban.
”Sudah kita temukan. Jelas di situ ada jenazah, kemudian ada barang-barang korban seperti helm, sepeda motor, sepatu, kursi kapal, lengkap dengan tali-tali (kapal),” kata Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigjen TNI Nugroho Budi di Posko Basarnas, Pelabuhan Tigaras, Kelurahan Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumut, Jumat (29/6).
BACA JUGA: Polisi Pastikan Tersangka KM Sinar Bangun Bertambah
Pernyataan Nugroho itu melengkapi press release Kepala Basarnas Pusat Marsda M. Syaugi pada Kamis (28/6) yang memastikan bahwa tim SAR sudah menemukan posisi kapal di dasar perairan Danau Toba.
Menurut Nugroho, tim SAR telah melanjutkan pencarian dan sedang mencari cara untuk mengevakuasi para jenazah tersebut. Menurut dia, proses evakuasi jenazah cukup rumit mengingat kedalaman posisi kapal berada sekitar 450 meter dari permukaan perairan. ’’Korban berada di kedalaman sekitar 455 meter, di luar kapal. Kapalnya kita temukan di kedalaman 420 meter. Jadi, kapalnya di atas, para korban di bawahnya. Posisi jenazah tidak semuanya terpisah dari kapal,” katanya.
BACA JUGA: 2 Kendala Utama Pencarian Korban KM Sinar Bangun
Nugroho menjelaskan, Basarnas sedang minta bantuan kementerian atau lembaga lain, bahkan pihak swasta, yang memiliki peralatan yang dapat menembus kedalaman air hingga 500 meter. ’’Intinya, kita mengevakuasi jenazah-jenazah itu dulu,” jelas dia.
Dia mengatakan, tim SAR mengamati posisi jenazah dari pantauan di monitor yang terekam robot operator vehicle (ROV) dari dalam perairan Danau Toba. Posisi korban berjauhan. Begitu juga barang-barang milik korban. Sementara itu, kondisi KM Sinar Bangun masih utuh alias tidak pecah.
BACA JUGA: Kadishub Samosir jadi Tersangka Kasus KM Sinar Bangun
”Ada 8 sampai 10 yang kelihatan dari monitor. Kami (melalui ROV) hanya dapat melihat hingga 2 meter. Kalau kapal tampak hitam, tetapi tali-talinya sudah tampak jelas. Kapalnya tak pecah,” ujar Budi.
Sementara itu, dari pengamatan Jawa Pos di Pelabuhan Tigaras kemarin pagi, tim SAR sudah berada di tengah perairan Danau Toba untuk melanjutkan proses pencarian dan evakuasi. Rencananya, tim berusaha mengangkat jenazah dengan peralatan seadanya, yakni menggunakan tali dan alat berat.
Bupati Simalungun J.R. Saragih yang ditemui di Pelabuhan Tigaras mengatakan, tim SAR berencana mendatangkan robot canggih dari Singapura untuk mengevakuasi jenazah korban. Namun, proses mendatangkan alat tersebut cukup sulit.
”Untuk mendatangkan alat itu, kita juga butuh kapal yang agak besar. Terus terang saja, kesulitan (kapal) kita di Danau Toba ini. Paling ada kapal feri itu,” jelasnya. (adi/gid/c6/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marah, Panglima Penjaga Danau Toba jadi Awan Hitam Berputar
Redaktur & Reporter : Soetomo