Fadli Zon: Telepon Saja Selesai Itu

Jumat, 21 Juni 2019 – 20:32 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (22/5). Foto: Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon merespons langkah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyurati Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta penahanan tersangka senjata api ilegal, mantan Danjen Kopassus TNI AD Mayjen (Purn) Soenarko agar ditangguhkan.

“Mestinya tidak usah suratilah, telepon sajalah selesai itu,” ungkap Fadli di gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/6).

BACA JUGA: Sebelum Bebas, Soenarko Temui Kivlan Zen: Hati-hati Jika Ada Tamu Berkunjung

Seperti diketahui, selain Hadi, Menteri Koordinator Kemaritimiman Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan juga menjamin penangguhan penahanan Soenarko. Fadli Zon menegaskan bahwa Soenarko jelas tidak bersalah, dan sudah seharusnya tak ditahan.

“Kasusnya juga sudah clear, kok. Bahwa dari informasi, senjaa itu adalah senjata lama yang ingin diberikan kepada Kopassus. Itu yang saya dengar,” ungkap wakil ketua umum Partai Gerindra itu.

BACA JUGA: Luhut Panjaitan Turut Minta Penangguhan untuk Soenarko

Dia menilai persoalan ini seperti ingin mencari-cari kesalahan orang yang vokal, sehingga menuurtnya menjadi bagian upaya pembungkaman suara-suara kritis di saat-saat tertentu.

BACA JUGA: Hakim Saldi Isra Tanya ke Saksi 01: Mana yang Benar?

BACA JUGA: Jokowi Ulang Tahun, Fadli Zon : Mau Dikenang sebagai Pemimpin yang Banyak Utang?

“Saya kira ini membahayakan demokrasi karena pembungkaman-pembungkaman semacam ini bisa berulang,” ujarnya.

Dia menegaskan, kalau rezim berganti, ini bisa menimbulkan dendam sejarah dan menimbulkan luka institusi. Apalagi, ujar Fadli, Soenarko yang merupakan mantan Danjen Kopassus, sosok yang sudah berjuang dan mempertaruhkan jiwa raganya untuk NKRI, tetapi diperlakukan seperti itu.

Begitu juga dengan Mayjen (Purn) Kivlan Zen, yang kini menjadi tersangka kepemilikan senjata ilegal dan dugaan rencana pembunuhan sejumlah pejabat negara.

“Begitu juga Pak Kivlan Zen, orang yang berjuang di Timor-timur lalu diperlakukan seperti itu. Saya kira itu tidak adil ya dan itu akan memberikan luka terhadap institusi TNI meskipun dia sudah purna,” ungkap anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Panglima TNI Minta Polri Tangguhkan Penahanan Soenarko


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler