jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo - Sandi, Fadli Zon menilai pujian Presiden Jokowi atas kejujuran Ratna Sarumpaet hanya untuk ambil keuntungan politik. Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR itu mengatakan, sudah jelas kasus hoaks Ratna Sarumpaet itu merugikan kubu Prabowo - Sandi.
"Ya itu kan mau mengambil keuntungan politik. Itu semakin membuktikan bahwa kasus ini merugikan kami," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/2).
BACA JUGA: Kasus Ahmad Dhani, Fadli Zon : Saya Tak Bermaksud Intervensi
BACA JUGA: Fadli Zon Masih Sewot soal Anies Baswedan Diperiksa Bawaslu
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mengingatkan kasus Ratna jangan dijadikan alat politik. Apalagi, kasus itu sudah akan disidangkan di pengadilan.
BACA JUGA: Fadli Zon Masih Sewot soal Anies Baswedan Diperiksa Bawaslu
"Semua sudah jelas kok, Saudara Ratna sudah selesai kasusnya, tinggal di pengadilan saja. Jadi jangan ini mau dijadikan alat politik lagi, kami kan yang paling banyak menjadi korban," katanya menanggapi adanya desakan mengusut pihak lain yang diduga terlibat.
Fadli justru meminta aparat penegak hukum adil. Dia meminta agar sejumlah laporan yang diadukan pihaknya bisa ditindaklanjuti aparat penegak hukum.
BACA JUGA: Tanpa Penetapan Pengadilan, ini Bisa Jadi Penculikan Ahmad DhaniÂ
"Sekarang yang laporan-laporan kami tolong diproses supaya kami merasakan juga sebagai warga negara punya kesamaan kedudukan di dalam hukum. Itu bunyi kosntitusi kita," katanya.
BACA JUGA: Fadli Zon: BPN Memang Tidak Berniat Jenguk Ratna Sarumpaet
Sebelumnya, Jokowi saat menerima dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2) memuji kejujuran Ratna yang mengaku berbohong. Namun, Jokowi juga mengkritik yang menyebut Ratna dianiaya.
"Katanya dianiaya. Mukanya babak belur. Lalu konpers menuduh-nuduh kami sampai konferensi pers segala. Untungnya, yang namanya Mbak Ratna Sarumpaet itu jujur," ujar Jokowi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Atas Dasar Apa Ahmad Dhani Ditahan?
Redaktur & Reporter : Boy