jpnn.com, JAKARTA - Wacana Agus Harimurti Yudhoyono diusung menjadi calon presiden 2019 semakin santer terdengar.
Wacana ini juga sejalan dengan makin menguatkan aspirasi di Pansus RUU Pemilu yang menghendaki penghapusan presidential threshold dalam pencapresan di Pilpres 2019 mendatang.
BACA JUGA: Fahri: Fraksi Rugi Kalau Tak Kirim Anggota ke Pansus Angket KPK
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berpendapat, presidential threshold nol persen akan memunculkan banyak calon. Apakah termasuk AHY?
"Ya silakan saja muncul yang muda-muda, nanti mereka berdebat sama yang tua-tua. Kita lihat saja," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/5).
BACA JUGA: Fahri Ingatkan Hakim Perkara Ahok jangan Main-main
Dikatakan, presidential threshold nol persen akan memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memilih lebih banyak calon pemimpin. "Itu baik untuk berdemokrasi," ujarnya.
Karenanya, Fahri menganggap positif saja usulan presidential threshold nol persen itu karena merupakan upaya menjaring lebih banyak kandidat.
BACA JUGA: Fahri Harapkan Pemerintah Tak Bertindak Berlebihan soal HTI
"Semakin banyak kandidat yg mendaftar, makin banyak bangsa anak bangsa yang maju itu semakin bagus," paparnya.
Dia mengatakan, munculnya nama-nama kandidat baru di bursa capres-cawapres tidak masalah.
Fahri mencontohkan Emmanuel Macron di pilpres Perancis, yang merupakan kandidat baru yang sebelumnya tidak dikenal. "Dia cuma wali kota," katanya.
Sedangkan, kata dia, Marine Le Pen merupakan orang kaya, terkenal dan anak tokoh di Perancis yang luar biasa. "Mirip anak Soekarno kalau di sini (Indonesia)," ujarnya.
Namun, kata dia, tiba-tiba Macron menang dengan angka luar biasa yakni 63 berbanding 36.
"Dan orang baru itu. Karena dia diberikan kesempatan warganya untuk berdebat meyakinkan bangsanya, inilah arah baru kita," kata Fahri. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berani gak Partai Idaman Usung Rhoma Irama jadi Capres?
Redaktur & Reporter : Boy