Fahri Hamzah Santai Tanggapi Ancaman Boikot Australia

Jumat, 13 Februari 2015 – 19:41 WIB
Fahri Hamzah. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, santai menanggapi ancaman Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, yang akan memboikot wisatawannya ke Indonesia bila dua napi kasus narkoba Bali Nine tetap diesksekusi mati.

"Silakan. Itukan keputusan pemerintah (menolak grasi). setiap keputusan harus menerima konsekuensinya. Pemerintah pasti sudah tahu konsekuensi yang akan dihadapi," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/2).

BACA JUGA: Para Kepala Daerah Curhat ke Presiden soal Kelakuan LSM Nakal

Menurut Fahri, pemerintahan Joko Widodo pasti sudah mengetahui akan menghadapi negara-negara yang warganya bakal divonis mati, terutama ketika Jokowi memutuskan menolak grasi yang mereka ajukan.

Namun di sisi lain, bekas anggota Komisi III DPR di periode lalu ini menegaskan, bahwa negara-negara yang warganya akan dieksekusi mati harus menghargai hukum di Indonesia.

BACA JUGA: Jika Seluruh Honorer K2 Diangkat CPNS, Ini Gaji yang Harus Ditanggung APBN

"Tetapi memang ini merupakan kebijakan suatu negara. Mereka (negara sahabat) harus tahu itu. Jangan mengintervensi. Mereka harus tahu siapa kita, jangan kita selalu disetir mereka," tandasnya. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Seskab Bantah Jokowi Sudah Hubungi Setya Novanto

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahli Sebut Bukti Permulaan Tidak Harus dari Keterangan Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler