Fahri Hamzah Tantang Pakar Hukum Berdebat Soal OTT

Sabtu, 14 Juli 2018 – 14:04 WIB
Wakil Ketua Komisi VII Eni Saragih. Foto: Website Fraksi Golkar

jpnn.com, JAKARTA -
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah angkat bicara mengenai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sejumlah anggota dewan.

Terbaru, Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Eni Maulani Saragih yang dicokok dari rumah dinas Mensos Idrus Marham, pada Jumat (13/7) kemarin.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Poros Baru Akan Muncul 9 Agustus

Kata Fahri, apa yang dilakukan lembaga antirasuah itu murni bagian dari operasi Intelejen.

"Kasus OTT dalam hukum tidak akan pernah terjadi kapan peristiwa pidana itu,” kata Fahri kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (14/7).

BACA JUGA: Bamsoet: Gresik Bisa Lebih Maju dengan Wisata Religi dan UKM

Bahkan, politisi PKS itu menantang untuk mencari pakar hukum yang berani debat dengan dirinya soal ini (OTT).

“Coba cari pakar hukum. Saya 'hajar' soal ini kalau dia tidak ngerti, tutup sekolah hukum itu," cetusnya.

BACA JUGA: Pandangan Terhadap Pembahasan Pendahuluan RAPBN 2019

Karena itu, Fahri menyakini sejumlah kasus OTT yang terjadi di lembaga DPR itu bagian dari skenario Intelejen.

"Operasi intelejen ini ngeri, siapa yang bayar dan siapa yang pesan. Kadang-kadang ini diadu, nomor 1 sama 2 diadu. Nomor 2 digarap," bebernya.

Namun, Fahri mengakui bahwa maraknya OTT oleh KPK karena kegagalan negara dalam pemberantasan korupsi.

"Kita disuruh 'tepuk tangan' terus. Cara tepuk tangan ini hanya OTT," cetus anggota DPR asal NTB itu.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisa Jadi Suap untuk Bu Eni Terkait Hal Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler