Faisal Basri Bongkar Fakta soal Utang Indonesia

Sabtu, 17 Juli 2021 – 17:41 WIB
Faisal Basri beberkan fakta soal utang Indonesia. Ilustrasi foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menjelaskan persoalan utang yang saat ini melilit Indonesia di tengah pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Menurut dia, peningkatan utang luar negeri (ULN) Indonesia tidak terlalu menjadi masalah karena bentuknya mayoritas mendekati hibah.

BACA JUGA: Faisal Basri: PLN Pakai Seluruh Utang untuk Investasi

Dia membeberkan dana tersebut mengalir dari kerja sama bilateral, seperti dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

"ULN ke depannya masih akan naik dan saya tidak melihat ada yang krusial," ujar Faisal seperti dikutip dari Antara, Sabtu (17/7).

BACA JUGA: Soal Kenaikan ULN Indonesia, Ekonom: Hati-hati Jebakan Utang

Anggota American Economist Association (AEA) itu menyebutkan tingkat bunga yang harus dibayarkan dari ULN juga tergolong lebih rendah.

Apalagi, kata dia, Indonesia kembali turun kelas ke kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah.

BACA JUGA: Indonesia Tambah Utang dari AIIB, Sebegini Nilainya....

"Ini menjadi salah satu hikmah dari penurunan kelas tersebut," kata Faisal.

Di sisi lain, Anggota Society for International Development (SID) itu menilai mendapatkan pinjaman justru lebih baik ketimbang menerbitkan surat utang yang memiliki bunga lebih tinggi.

"Terdapat risiko kemungkinan penjualan kembali surat utang yang dimiliki asing ke pasar jika prospek pemulihan ekonomi Indonesia tidak menentu atau kemungkinan pulih lebih lama dari pandemi," kata Faisal Basri.

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2021 sebesar USD 415 miliar, turun 0,6 persen dibanding utang luar negeri periode April 2020 sebesar USD 417,6 miliar.

Penurunan utang terutama didorong oleh posisi ULN Pemerintah.

Secara tahunan, ULN Indonesia pada Mei 2021 meningkat sebesar 3,1 persen (year-on-year/yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 4,9 persen.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler