Indonesia Tambah Utang dari AIIB, Sebegini Nilainya....

Kamis, 15 Juli 2021 – 17:57 WIB
Indonesia mendapatkan tambahan utang dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mendapatkan tambahan utang dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebesar USD 500 juta atau senilai lebih dari Rp 7,2 triliun.

Principal Investment Operations Specialist AIIB Toshiaki Keicho menyatakan pemberian tambahan utang itu untuk memperluas distribusi vaksin yang lebih aman dan efektif.

BACA JUGA: Hergun Minta Pemerintah Mengerem Utang Agar Indonesia Kembali Naik Kelas

“Pemberian vaksin yang aman, efektif, dan merata harus menjadi prioritas utama di tahap ini untuk menangani Covid-19,” kata dia di Jakarta, Kamis.

Menurut Keicho dana tambahan itu akan disalurkan untuk peningkatan kesiapan sistem kesehatan dan rumah sakit penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi.

BACA JUGA: Data Utang Pemerintah Bikin Sentimen Negatif, Kurs Rupiah Loyo

Di samping itu untuk mempertahankan fasilitas kesehatan non-Covid-19 terutama bagi kaum perempuan dan kelompok rentan.

Kemudian penguatan laboratorium kesehatan publik, pengawasan, dan kapasitas rantai pasokan termasuk peningkatan sistem "cold chain" untuk memenuhi standar global penyimpanan serta pendistribusian vaksin.

BACA JUGA: Lima Kunci Mengendalikan Utang Pemerintah

"Selanjutnya, untuk mendukung komunikasi dan koordinasi tanggap darurat serta distribusi vaksin termasuk penguatan sistem logistik dan manajemen vaksin," beber dia.

Keicho juga menambahkan dana pinjaman itu merupakan pendanaan ketiga yang disalurkan oleh AIIB kepada pemerintah Indonesia di bawah fasilitas pemulihan krisis Covid-19 senilai total USD 1,5 miliar.

Sebelumnya, Dewan Direksi AIIB telah menyetujui pinjaman senilai USD 750 juta pada Mei 2020 dan pinjaman senilai USD 250 juta pada Juni 2020.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dana tambahan untuk sistem kesehatan menjadi sangat krusial demi melindungi masyarakat dan membantu pemulihan sektor produktif. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler