jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Forum Honorer Tenaga Teknis Administrasi (FHK2TTA) Sulawesi Selatan Faizal Bilal Rizkilah merasa belum menikmati kemerdekaan.
Dia menyebutkan sebanyak 300 ribuan honorer K2 nasibnya ibaratnya seperti mati segan, hidup pun tak mau.
BACA JUGA: Ribuan Honorer K2 & Non-K2 yang Dirumahkan Belum Didata Pemda, Tri: Kami Belum Merdeka
"Kami ini sudah di ujung tanduk. Belasan hingga puluhan tahun mengabdi, tetapi tidak nasib honorer seperti di masa penjajahan," terang Faizal kepada JPNN.com, Rabu (17/8).
Dia mengaku setiap peringatan HUT RI, honorer K2 merasa seperti dikuliti. Para penjahat di sel tahanan saja bisa mendapatkan remisi, sedangkan honorer K2 malah tidak diberikan perlakuan khusus.
BACA JUGA: Honorer Non-K2 Minta Syarat Pendataan Dipermudah, Bisa Ikut Seleksi PPPKÂ
"Honorer K2 belum mendapatkan dan merasakan kemerdekaan itu," ujarnya.
Dia berharap kemerdekaan terhadap honorer K2 diberikan pemerintah, yaitu kejelasan status. Lepaskan status honorer K2 dengan mengangkat 300 ribu menjadi aparatur sipil negara (ASN).
BACA JUGA: Data Honorer K2 Sudah Valid, Butuh Regulasi Pengangkatan jadi PNS & PPPK
Pemerintah kata Faizal, jangan hanya memberikan keistimewaan kepada guru berupa seleksi tanpa tes.
"Mengapa saat kami meminta seleksi tanpa tes, pemerintah bilang melanggar UU ASN. Kok sekarang regulasinya diberikan untuk honorer baru," ucapnya.
Kalau mau fair, menurut Faizal, pemerintah seharusnya mendahulukan honorer K2 menjadi ASN tanpa tes. Pertimbangannya, penyelesaian honorer K2 merupakan tanggung jawab pemerintah.
"Jangan sampai honorer K2 dikalahkan oleh non-K2 yang masa pengabdiannya lebih kecil," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad