Fajar Mudik Malam Hari, Lewat Jalan Tikus, Lolos Sampai Kampung, Dimasukkan di Rumah Angker

Kamis, 29 April 2021 – 09:46 WIB
Anggota Satuan Tugas Jogo Tonggo saat memantau rumah karantina untuk warga yang nekat mudik di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (29/4/2021). Foto: ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

jpnn.com, BOYOLALI - Warga Desa Sidomulyo di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, yang saat ini berada di perantauan, bakal dikarantina jika mudik lebaran 2021.

Pemerintah Desa Sidomulyo sudah menyiapkan rumah yang sudah lama kosong dan dianggap angker untuk mengkarantina warga yang nekat mudik dari perantauan.

BACA JUGA: Mafia Karantina Beroperasi di Bandara Soetta, Begini Pembagian Tugas 4 Personelnya

Menurut warga sekitar, rumah kosong di kawasan sendang Dukuh Piji, Desa Sidomulyo, yang disiapkan sebagai tempat karantina pemudik itu masih layak guna. Namun, areal rumah itu tergolong angker, banyak hantunya.

Kepala Desa Sidomulyo Moh. Sawali di Boyolali, Kamis (29/4), mengatakan bahwa pemerintah desa memilih rumah itu sebagai tempat karantina untuk mencegah perantau mudik Lebaran mengingat pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik guna mencegah peningkatan kasus penularan COVID-19.

BACA JUGA: 5 Warga India Diduga Pengguna Jasa Mafia Karantina Diamankan

Sawali mengatakan, pemerintah desa menerapkan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020.

Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar COVID-19 pada tahun 2020 berasal dari Desa Sidomulyo dan pemerintah desa tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.

BACA JUGA: Munarman Ditangkap, Ada Pesan Penting dari Habib Aboe untuk Polisi

Sawali mengatakan bahwa pemerintah desa sejak awal Ramadan sudah mengimbau warga yang merantau agar tidak mudik.

Jika ada warga yang nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas COVID-19, maka pemerintah desa mewajibkan mereka menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan.

"Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu," katanya.

Dikatakan, Satuan Tugas Jogo Tonggo memenuhi kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina.

Fajar Adi Nugroho, perantau yang mudik dari Tangerang, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat sehat sehingga harus menjalani karantina di fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo.

Dia sudah tahu kalau pemerintah melarang warga mudik. Namun nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler