Fajar Taslim Rencanakan Pengeboman dengan Matang

Selasa, 03 Maret 2009 – 16:13 WIB
BARANG BUKTI: Wahyudi dan JPU melihat barang bukti berupa tas di PN Jakarta Selatan. Tas itu yang digunakan untuk membawa bom ke Kafe Bedudal, Bukittinggi. Foto: Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA – Sejumlah target pengeboman dan eksekusi terhadap "musuh-musuh Islam" direncanakan dengan matang oleh sepuluh terdakwa teroris "Kelompok Palembang"Jemaah tanpa nama yang dipimpin Fajar Taslim, DPO teroris asal Singapura itu, membutuhkan beberapa tahapan sebelum melakukan pengeboman.

Saksi Wahyudi, ketika menjadi saksi mahkota untuk rekannya Abdurrahman Taib dan Ki Agus Muhammad Toni mengemukakan, bahwa Fajar Taslim yang memerintahkan "amaliah" (eksekusi) terhadap sejumlah target

BACA JUGA: Eksekusi Ayin, KPK Tunggu Putusan Lengkap MA

Namun perintah Fajar disampaikan oleh Abdurrahman Taib selaku amir (pimpinan) jemaah kepada tim.

“Sebelum melakukan perencanaan pengeboman, kami di-baiat terlebih dahulu
Bunyi baiat itu kira-kira seperti ini: Saya berjanji akan taat dan patuh kepada amir,” ujar Wahyudi tanpa tedeng aling-aling, dalam proses persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa sore (3/3).

Di hadapan Ketua Majelis Hakim Syamsudin, Wahyudi mengakui bahwa dalam rencana pengeboman di Kafe Bedudal, Bukittinggi, Sumatera Barat, dilakukan rapat terlebih dahulu di kebun karet, di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan

BACA JUGA: BAP Imba Rampung, Disidang 20 Maret

Dalam rapat malam hari tanpa penerangan itu, juga dirapatkan rencana pembunuhan guru SMPN 11 Palembang, Dago Simamora
Dago dianggap oleh mereka pernah menghina Islam karena mengejek siswi yang mengenakan jilbab, bahkan meminta siswi itu melepas jilbab.

Rapat itu juga membahas rencana pembunuhan terhadap pendeta Josua di Bandung dan pendeta Owalean di Jakarta

BACA JUGA: KPK Sesalkan Tertangkapnya Lagi Anggota DPR

“Seingat saya, yang hadir pada malam itu di kebun karet; Ketua Abdurrahman Taib sebagai amir, saya sendiri, Heri Purwanto, Fajar Taslim, dan Sugiarto,” kata Wahyudi menerangkan pertemuan di tahun 2006 tersebut(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, KPK Cokok Politisi DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler