Fan Festival Elkah Paling Rawan

Suasana Lengang, Pengeledahan Setengah Hati

Rabu, 30 Juni 2010 – 10:33 WIB
SEPI - Suasana di Fan Festival di Elkah Stadium, arena nonton Bareng paling rawan di Soweto, Johannesburg. Foto: Kurniawan Muhammad/Jawa Pos.

Dari sekian banyak lokasi FIFA Fan Festival, mungkin hanya di Elkah Stadium, Soweto, yang paling sepi dengan penontonKonon, karena di sana termasuk kawasan paling rawan terjadi tindak kejahatan.

Laporan KURNIAWAN MUHAMMAD, Soweto

JARAK Elkah Stadium yang berada di Gumede Street, Moroka, Soweto, dengan Stadion Soccer City Johannesburg sekitar 13 kilometer

BACA JUGA: CCTV, Polisi dan Ratusan Keamanan

Suasana kawasan Soweto memang beda
Hampir setiap mata memandang selalu bertemu warga lokal kulit hitam.

Beberapa sudut kota juga agak kumuh

BACA JUGA: Wenger Beri Selamat Argentina

Mayoritas penghuni Soweto memang kulit hitam
Dari daerah inilah Nelson Mandela - pejuang antiapartheid yang juga mantan Presiden Afrika Selatan - berasal.

Dari catatan di Johannesburg Metro Police Department, kawasan tersebut termasuk daerah paling rawan

BACA JUGA: Minoritas, Suporter Jerman Berpesta

Tindak kejahatan sering terjadi"Karena senjata bebas dimilikiJika orang sedang kesal, kalau mau nembak, ya nembak," kata Bongi, warga lokal kulit hitam yang mengantar Jawa Pos keliling Senin sore lalu waktu Soweto.

Bongi sempat kaget ketika diminta mengantar ke arena FIFA Fan Festival (Fan Fest) di Elka Stadium"Kamu yakin akan ke sana?" tanya diaMeski termasuk daerah rawan, bukankah setiap arena nonton bareng (nobar) yang diselenggarakan FIFA dijaga banyak polisi dan petugas pengamanan? Bukankah setiap pengunjung yang masuk selalu digeledah satu per satu? Bongi menggeleng"Oke, kalau begitu kita lihat sajaKita akan ke sana," kata pria 23 tahun bertubuh atletis itu.

Sebelum berangkat, dia berpesan agar tak membawa peralatan yang menarik perhatianTapi, kamera dalam tas kecil, menurut Bongi, tak ada masalahDi lokasi Fan Fest, suasana memang sangat sepi, lengangSangat berbeda dengan suasana di Fan Fest lain.

Petugas tampak ogah-ogahan menggeledah tubuh dan barang yang dibawa pengunjungDemikian juga tas kecil Jawa Pos berisi kamera, tak digeledahPadahal, di Fan Fest lain, tas itu selalu digeledah, minimal disuruh membuka.

Di depan pintu masuk dipasang papan berisi tulisan disclaimerYang intinya, para pengunjung diminta menjaga sendiri barang-barang bawaannyaJika terjadi apa-apa, bukan tanggung jawab pihak penyelenggara.

Di arena nonton bareng, pengunjung sangat sedikitArena yang mampu menampung 40 ribu orang itu hanya dikunjungi tak lebih dari 127 penontonSemuanya warga kulit hitamSore itu, di layar lebar sedang menayangkan pertandingan antara Slovakia v Belanda.

Begitu kosongnya areal itu, seakan-akan tak ada yang menonton pertandingan tersebutKetika pergantian babak, panggung diisi oleh berbagai hiburanMC yang memimpin acara, seperti ngomong sendiri karena tak ada yang merespons.

Suasana nonton bareng di arena itu, rasanya seperti di kuburan saja"Tempat ini baru penuh ketika Bafana Bafana masih bermainPaling penuh saat melawan Prancis lalu," kata Thomas, polisi kulit hitam yang berjaga di area itu.

Seorang petugas di bagian desk sponsor di arena itu mengatakan, minimnya pengunjung ke Elkah, salah satunya karena faktor keamanan"Yang berani nonton ke sini, hanya warga kulit hitamTapi, itu pun tak banyakKetika Bafana Bafana sudah tidak main lagi, mereka sudah enggan datang," kata perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu(*/cfu/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Boa Constrictor Berbendera Brazil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler