FAO Apresiasi Pembangunan Pertanian Indonesia di Masa Covid-19

Senin, 25 Oktober 2021 – 18:28 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan

jpnn.com, CIREBON - Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal memberikan apresiasi atas pencapaian pembangunan pertanian Indonesia di masa pandemi covid 19.

Pasalnya, saat kondisi pangan dan perekonomian dunia mengalami penurunan, pertanian Indonesia justru menyediakan pangan.

BACA JUGA: Kementan Gelar Bimtek Jurnalistik Bagi SDM di Sektor Pertanian

Sehingga produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian terus mengalami pertumbuhan dan menjadi penyelamat perekonomian nasional.

Menurut dia, pemerintah Indonesia telah melakukan pembangunan pertanian yang luar biasa.

BACA JUGA: Ini Alasan Faisal Basri Anggap Bapanas Hanya Replika BKP Kementan

"Kinerja sektor pertanian luar biasa, PDB sektor pertanian tumbuh positif dan mengalami kenaikan mencapai 2,59 persen. Pencapaian ini luar biasa," kata Rajendral Aryal secara virtual pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 41 digelar di hamparan persawahan Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/10).

Aryal menambahkan, FAO berkomitmen untuk memberikan dukungan untuk melakukan transformasi sistem pangan Indonesia menjadi lebih berkelanjutan.

BACA JUGA: Indonesia Raih Penghargaan dari FAO dan IAEA, Ini Prestasinya

Pemerintah Indonesia, kata dia, menunjukkan upaya untuk mengatasi dampak negatif pandemi terhadap kehidupan masyarakat.

"FAO akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada petani kecil dan keluarganya," ungkapnya.

Berdasarkan data BPS, selama 2020 pada Triwulan II 2020 PDB sektor pertanian tumbuh 16,24% q-to-q.

Pada triwulan III dan IV, PDB Pertanian tumbuh masing-masing 2,15% dan 2,59% year-on-year dan mampu menjadi penyelamat memburuknya resesi ekonomi nasional.

Selanjutnya, ekspor pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan.

Selama Januari-Desember 2020 nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp 451,8 triliun. Angka itu meningkat 15,79% dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.

Kemudian memasuksi periode Januari-September 2021 ekspor pertanian meningkat Rp 450 triliun dan tumbuh 45,36% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Nilai ekspornya dikatakan mencapai Rp 309,58 triliun.

BPS mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) sejak Juni 2020 NTP 99,66 terus meningkat hingga Desember 2020 menjadi 103,2, dan berlanjut pada awal 2021.

Pada September 2021, NTP sebesar 105,68 dan meningkat 0,96% dibanding Agustus 2021.

Indonesia juga berhasil menjaga ketersediaan pangan dan mengurangi prevalensi kerawanan pangan (FIES) dan inflasi bahan pangan selama pandemi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan HPS ke 41 tahun 2021 diharapkan bisa memperkuat kerja sama dan meningkatkan koordinasi fungsional yang efektif dari seluruh komponen pemerintah dan masyarakat guna mendukung ketahanan pangan.

Selain itu, untuk mendorong ketangguhan sektor pertanian, khususnya dalam konteks pandemi global COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

"Kita berharap HPS ini mampu menjadikan bagian menyampaikan rasa hormat kepada para pelaku usaha pertanian," kata Mentan SYL.

Dia menambahkan, dalam 2 tahun Indonesia dilanda pandemi covid 19 yang membuat sendi kehidupan stagnasi, tetapi sektor pertanian Indonesia mampu menjaga negara dan bangsa.

Pertanian satu-satunya sektor yang tak pernah surut, PDB pertanian tumbuh yang terus tumbuh positif di saat sektor lain mengalami penurunan," sebutnya.

SYL menekankan tantangan yang hadapi sektor pertanian ke depan semakin berat mengingat akan adanya perubahan iklim, krisis air dan lonjakan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia bahkan dunia.

Oleh karena itu, HPS ke 41 itu harus dijadikan sebagai momentum konsolidasi emosional semua pihak untuk menghadapi tantangan sektor pertanian ke depan yang semakin besar tersebut.

"HPS ini siapkan teknologi untuk mengatasi perubahan iklim, agar bisa menyiapkan air sehingga tidak terjadi kekeringan, upaya-upaya menanami pekarangan dan varietas tanaman yang dapat menyimpan atau hemat air," tegasnya.

Lebih lanjut, SYL menyampaikan apresiasi atas komitmen dan dukungan FAO, IFAD, WFP, dan mitra pembangunan lainnya dalam membantu Indonesia untuk mengurangi dampak pandemi covid 19, utamanya bagi petani dan masyarakat rentan.

Secara khusus, kerja sama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta seluruh elemen masyarakat dalam mendorong berbagai upaya konkret dan positif menuju sektor pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern. (mrk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Besar IPB Apresiasi Terpilihnya Indonesia Jadi Anggota Dewan FAO


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler