jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memiliki tugas besar untuk menggenjot kualitas madrasah. Saat ini timbul kesenjangan kualitas fasilitas antara madarasah negeri dengan madrasah swasta. Mereka meminta para guru madrasah lebih efektif mengajar di tengah keterbatasan fasilitas.
Ketua Unit Pelaksana Program Akreditasi Madrasah (UPPAM) Direktorat Pendidikan Madrasah Kemenag Rohmat Mulyana mengatakan, keterbatasan fasilitas belajar mengajar masih mendominasi kalangan madrasah.
BACA JUGA: Kemendikbud Siap Evakuasi Guru Dari Filipina
"Khususnya madrasah yang berstatus swasta. Dimana jumlahnya berlipat-lipat dari madrasah negeri," kata dia di Jakarta kemarin.
Kecenderungan di daerah-daerah, pertumbuhan pembangunan madrasah swasta baru semakin naik. Umumnya madrasah-madrasah swasta baru itu didirikan dalam kondisi serba minimalis.
BACA JUGA: Ribuan Mahasiswa IAIN Belajar Darurat
Sehingga memperbanyak rata-rata jumlah madrasah swasta yang fasilitas pendidikannya serba terbatas. Masih banyak ditemukan pembelajaran di madrasah yang duduk di lantai, tanpa ada laboratorium pembelajaran, dan perpustakaan.
Rohmat menuturkan selama ini Kemenag tidak tinggal diam meningkatkan kualitas fasilitas madrasah. Diantaranya adalah melalui pembiayaan dana bantuan operasional madrasah Kemenag.
Tahun depan anggaran fungsi pendidikan di Kemenag mencapai Rp 49,6 triliun. Anggaran ini dialokasikan untuk akses dan peningkatan layanan pendidikan, serta untuk gaji dan tunjangan guru.
"Kami berharap semakin ke depan, kualitas madrasah swasta dan negeri bisa bersaing," katanya.
Rohmat berharap jajaran guru madrasah terus berinovasi untuk meningkatkan kemampuannya. Dia mengatakan Kemenag memfasilitasi para guru madrasah untuk berkompetisi dalam lomba inspirasi madrasah. Dalam lomba ini, para guru madrasah bisa menuliskan kisah-kisah inspiratif madrasah di tengah keterbatasan fasilitas. Selain berbentuk tulisan, kisah inspiratif madrasah juga diterima dalam bentuk foto.
Informasi teknis lomba ini bisa didapat di www.akreditasi.madrasah.info. "Kami mengakui ikhtiar (usaha, red) guru-guru madrasah untuk mengajar besar sekali. Baik itu di madrasah negeri maupun swasta," papar dia. Rohmat mengatakan lomba kisah-kisah inspiratif madrasah ini juga terbuka bagi para siswa dan tenaga kependidikan lainnya.
Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag Nur Kholis Setiawan mengatakan, pihaknya terus mengumpulkan materi-materi pendorong semangat pengembangan madrasah. "Mudah-mudahan dari cerita-cerita yang terkumpul, bisa menginisiasi perubahan madrasah menuju kemajuan bangsa," paparnya.
BACA JUGA: Dana Sertifikasi Guru Rp 10,5 M Mengendap di Kas Daerah
Nur Kholis menuturkan, tahun depan fokus garapan Kemenag tetap untuk fasilitas pembangunan fisik madrasah dan kelengkapan sarana serta prasarana pembelajarannya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Semua Sekolah Terapkan Kurikulum Baru
Redaktur : Tim Redaksi