Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto mengatakan, pada pertemuan antara delegasi RI dan PNG beberapa waktu di Papua Nugini, memang telah disepakati agenda mendasar menyangkut perbatasan RI-PNG.
"Tetapi yang prinsip adalah pembukaan pos lintas batas di Skowutu yang menghubungkan antara Panimo dengan Jayapura," ujar Mardiyanto kepada wartawan usai mengadakan pertemuan dengan jajaran Direktorat Jendral Pemerintahan Umum (Ditjen PUM) Depdagri, Senin (17/11) malam.
Hanya saja, kata Mardiyanto, masih terdapat masalah menyangkut rencana tersebut
BACA JUGA: Sengketa Pilkada OKI Disidang MK
Menurutnya, masih terdapat ketidakseimbangan antara fasilitas yang dibangung di wilayah RI, dengan fasilitas yang dibangung pemerintah PNG."Tetapi saya sudah sampaikan ke Menteri Dalam Negeri PNG, tidak perlu khawatir soal itu (ketimpangan fasilitas)
BACA JUGA: RZ Menangkan Gugatan
Yang penting pos lintas batas bisa segera dioperasionalkan," tandas mantan Gubernur Jawa Tengah ini.Pada kesempatan sama Mardiyanto juga menjelaskan, pembukaan pos lintas batas RI-PNG merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung masyarakat di wilayah perbatasan
Sementara Dirjen pemerintahan Umum Depdagri, Kausar AS mengatakan bahwa dalam rangka pembukaan pos-pos lintas batas darat antara RI dengan negara tetangga, Ditjen PUM terus mempercepat pelaksanaan survei garis batas darat antara RI dengan Malaysia, PNG dan Timor Leste
BACA JUGA: Parade Nusantara Batal Datangi Depdagri
"Ini untuk menetapkan pos-pos perbatasan yang dapat dilalui secara sah," ujar Kausar.Menurutnya, pemerintah juga terus memfasilitasi kerjasama sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan pertahanan di wilayah perbatasan"Ditjen PUM pada 2008 dan 2009 juga telah memprioritaskan fasilitasi penyediaan sarana dan pra-sarana, serta mobilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka peningkatan kehidupan masyarakat di wilayah perbatasan," urainya.(sam/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OK Arya Tersangka Kasus Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi