CIREBON – Meski berstatus kota kecil, tetapi Cirebon mampu menarik sejumlah investor untuk berinvestasiDengan demikian, berdampak kepada pembangunan Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat yang terus maju, terutama di sektor perdagangan dan jasa.
Untuk mendukung perkembangan pembangunan tersebut, maka sejumlah fasilitas umum dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di antaranya telpon umum dan halte
BACA JUGA: Bupati Bogor Klaim Hanya 28 KK Krisis Air Bersih
Namun demikian, kedua fasilitas tersebut seperti tidak terawat dengan baik dan terkesan ditelantarkan begitu saja.Awal keberadaan sejumlah fasilitas umum itu diharapkan menjadi pelengkap pembangunan Kota Cirebon, justru saat ini menjadi salah satu penyumbang kumuhnya kondisi kota
Berkenaan dengan hal itu, Anggota Komisi C, H Agus Talik SAg mengatakan, sebagai kota yang telah ditetapkan sebagai pusat kegiatan nasional (PKN), sudah seharusnya Kota Cirebon melengkapi diri dengan berbagai fasilitas, salah satunya fasilitas umum
BACA JUGA: Belum Seluruhnya Peralatan E-KTP Tiba di Kecamatan
“Namun yang terjadi, keberadaan fasilitas umum yang ada saat ini sangat mengenaskan karena tidak terawat dengan baik dan terkesan dibiarkan,” kata dia kepada Radar, Sabtu (17/9).
Agus Talik juga mengaku miris bila melihat fasilitas umum yang ditinggalkan begitu saja
BACA JUGA: Puluhan Reptil Ikut Meriahkan De Syukron
“Pemkot Cirebon hanya membangun, tetapi tidak ada upaya untuk memelihara fasilitas umum yang ada,” ujarnya.Bahkan, keberadaan halte di dalam kota selama ini sama sekali tidak difungsikan oleh masyarakat sebagai penumpang angkutan umum (angkot) untuk menunggu angkotSehingga kader PKS ini mempertanyakan kebijakan Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi (Dishub Infokom) dalam melakukan kajian pembangunan halte.
“Sebelum dibangun, apakah sudah dilakukan kajian terlebih dulu atau belum" Kalau sudah dikaji penentuan lokasi pembangunan halte didasarkan pada kebutuhan calon penumpang atau strategisnya lokasi,” tanya dia.
Dengan kondisi seperti itu, dia meminta agar Pemkot Cirebon segera memperbaki kondisi fasilitas halte yang adaTerlebih lagi, bila ke depan Pemkot Cirebon akan merencanakan sistem transportasi seperti trans Jakarta atau trans Jogja, sehingga akan membutuhkan jumlah halte yang cukup banyak“Tetapi, keberadaan halte yang ada saat ini kurang bermanfaat, hanya dijadikan tempat nongkrong anak muda dan berjualan pedagang kaki lima,” tandasnya.
Karena tidak difungsikan, tidak sedikit keberadaan halte dan boks telepon umum dijadikan sasaran vandalism dengan aksi coret-coretan pihak yang tidak bertanggung jawabUntuk mengantisipasi hal tersebut, ada baiknya Pemkot Cirebon meniru Pemkot Jogja yang memiliki tim reaksi cepat yang berasal dari Satpol PP.
“Nantinya, tim reaksi cepat tersebut berkeliling untuk memantau kondisi wilayah Kota Cirebon dari gangguan tangan-tangan jahil yang berusaha merusak atau melakukan aksi coret-coretanSelain itu, keberadaan tim reaksi cepat tersebut juga bertugas untuk mencegah adanya anak jalanan, gelandangan, dan pengemis yang biasa berada di sejumlah perempatan lampu merah,” papar Agus.
Selain menyiapkan tim keliling, Pemkot Cirebon juga bisa memasang nomor telpon yang bisa dihubungi oleh masyarakat untuk melaporkan bila melihat pelanggaran yang berkaitan dengan ketertiban umumSelanjutnya, tim reaksi cepat tersebut bisa segera merespon dengan mendatangi lokasi yang dilaporkan warga untuk mencegah terjadinya pelanggaran ketertiban umum“Diharapkan Pemkot Cirebon sudah mulai melakukan penataan terhadap wilayah lingkungannya agar Kota Cirebon bisa tetap nyaman dan aman untuk masyarakat dan warga pendatang,” tukas dia(mam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Bocah Tewas di Sumur
Redaktur : Tim Redaksi