jpnn.com, JAKARTA - Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti merespons santai soal pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut menutup pintu mediasi dan melanjutkan kasus di pengadilan.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri mediasi pekan lalu.
BACA JUGA: Seusai Bertemu Penyidik terkait Laporan Luhut Binsar, Ini Kalimat Fatia KontraS
Mediasi terpaksa batal lantaran Haris Azhar dan Fatia absen.
"Yang enggak masalah, justru pengadilan bisa menjadi ruang, sehingga publik bisa tahu seluas-luasnya soal situasi yang terjadi di Papua," kata Fatia di Polda Metro Jaya, Selasa (23/11).
BACA JUGA: Urusan dengan Luhut Binsar Belum Kelar, Lihat Penampilan Fatia KontraS
Menurut Fatia, pengadilan bakal menjadi ruang terbuka guna diketahui publik ihwal banyaknya bisnis di Papua.
"Ketika ada pengadilan dan ruang kuncinya semestinya fair terbuka di situ publik bisa melihat banyak bisnis di Papua yang akhirnya menjadi bentuk pelanggaran HAM," ujar Fatia.
BACA JUGA: Apa Hubungan Prasetyo Edi dengan Wanita Memaki Ibunda Arteria Dahlan? Ternyata
Fatia menyebut di Papua banyak anak kecil menjadi korban tembakan dan pengungsi makin banyak.
Namun, negara masih diam memberikan keadilan terkait sejumlah pelanggaran.
"Sampai saat ini negara belum memberikan keadilan dan tindakan terkait pelanggaran yang dilakukan," kata Fatia.
Fatia memastikan pihaknya sudah menyiapkan berbagai data bila kasus tersebut sudah memasuki proses sidang.
"Jika ingin dibuka ke pengadilan, kami siap dan kami sudah siapkan berbagai data yang memang sudah dipersiapkan untuk proses tersebut," ujar Fatia.
Menurut Fatia, negara sebenarnya tidak mengurus kasus yang dinilainya individualistik.
"Negara seharusnya ketika ada situasi seperti ini bisa buka klarifikasi dengan data lain atau pun datang ke Papua dan tolong orang-orang Papua serta berikan keadilan dan hak asasi manusia bagi orang-orang Papua," kata Fatia.
Sebagaimana diketahui, Luhut Binsar melaporkan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya pada 22 September 2021 lalu.
Laporan itu atas dasar video berjudul 'Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya' yang diunggah akun Haris Azhar di YouTube. (cr3/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama