Fatih Bilingual School Menggelar Konferensi Pendidik Nusantara, Catat Tanggalnya

Kamis, 31 Desember 2020 – 09:56 WIB
Fatih Bilingual School akan menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara. Ilustrasi Foto: Humas Fatih Bilingual School

jpnn.com, JAKARTA - Sudah banyak pemerhati dan praktisi pendidikan mengkaji pro dan kontra dari proses belajar dari rumah (BDR) yang diterapkan selama masa pandemi COVID-19.

Salah satu kesimpulan yang mengemuka bahwa pelaksanaan BDR telah memperlebar ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas.

BACA JUGA: Fatih Bilingual School Aceh Memperkenalkan Siswa dengan Pendidikan Tinggi dan Karier

Murid yang berada dalam situasi kurang beruntung berpotensi mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss).

Ketimpangan pembelajaran yang terjadi di antara murid-murid dengan latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda juga akan semakin melebar.

BACA JUGA: Siswa Fatih Bilingual School Mempersembahkan Emas Pertama Aceh dari KSN 2020 IPA SMP

Direktur Sekolah Fatih Bilingual School Nurhadi Hafman mengatakan, untuk mengatasi ketimpangan tersebut diperlukan strategi yang tepat dalam merespon efek disparitas BDR yang muncul ketika sekolah kembali melakukan tatap muka bertahap.

"Dalam merumuskan strategi yang tepat diperlukan berbagai sudut pandang dalam melakukan evaluasi pembelajaran jarak jauh maupun persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah kembali. Baik dari para guru, peneliti, orang tua, psikolog dan bahkan siswa sendiri," kata Nurhadi dalam keterangan resminya, Kamis (31/12).

BACA JUGA: Munarman Dkk Membentuk FPI Baru, Ferdinand Meradang

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, lanjutnya, Fatih Bilingual School, ingin memberikan dukungan dalam proses mencari strategi yang tepat dalam proses pembelajaran jarak jauh dan mengkaji proses persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah.

Fatih Bilingual School akan menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara (KPN), yang merupakan sarana untuk berdiskusi, berbagi praktik baik, dan untuk meningkatkan pemahaman para insan pendidik dari seluruh Indonesia.

"Dalam konferensi ini akan mengundang berbagai pembicara terkemuka, ahli, peneliti, pemerhati dan praktisi pendidikan yang akan berbagi keilmuan dan pengalaman dengan para peserta," terangnya.

Nur Wijayanto, kepala SMA Fatih Bilingual School menambahkan, kegiatan KPN ini dilaksanakan secara daring selama satu minggu dari tanggal 4 - 9 Januari 2021.

Dengan menggunakan sistem daring kegiatan KPN diharapkan akan dihadiri peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Para peserta mempunyai kesempatan untuk mengikuti rangkaian webinar dengan sub-tema yang berbeda setiap hari," ujarnya.

Berbagai sub-tema diskusi yang akan dibahas di antaranya adalah analisis BDR dan persiapan pembukaan sekolah dalam kenormalan baru, menjaga kesehatan mental dalam institusi pendidikan di masa pandemi, tantangan menjaga partisipasi siswa dan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran daring atau luring.

Kemudian pembahasan tentang belajar dari pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) selama masa pandemi, belajar dari pengalaman orang tua dari negara-negara dunia terkait pendidikan putra-putrinya selama pandemi, menjadikan institusi pendidikan sebagai tempat mengajarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals - SDGs) di masa pandemi.

Selain itu, peserta juga akan melihat video singkat gambaran proses kegiatan pembelajaran daring dari berbagai sekolah pelosok daerah di Indonesia, yang mana mereka menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran daring, meskipun begitu mereka tetap dapat memberikan solusi dan kisah inspiratif.

Dia menyebutkan, ada 18 pembicara yang akan berbagi pada KPN kali ini dari berbagai kalangan dan profesi.

Nama-nama pembicara tersebut adalah Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbud Yaswardi, Executive Director Center for Education Regulations & Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji, Researcher at SMERU Research Institute Florischa Ayu Tresnatri.

Kemudian Anna Undarwati, dosen Universitas Negeri Semarang, Rossalina Lili, Facilitator for PRH (Personality and Human Relations) Indonesia, Nabila Ananda Kloping, Secretary of Research AMSA-Indonesia 2019/2020.

Selanjutnya Wida Yulia Virianda, pengajar pada Prodi Psikologi FK Unsyiah, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Brando Lubis selaku Business Development Manager at AMD Indonesia, Dianindah Apriyani (Senior Country Manager, Cambridge Assessment International Education), Nisa Felicia Faridz, Executive Director of PSPK (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan).

Selain itu, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Samto, Farida Rachman, Principal of Jakarta Emerald School, Lili Musyafa'ah, Praktisi, Konsultan Pendidikan ABK Sankara Cinthadiliaga, University of Sussex, UK.

Ada juga Lindayani, Teacher at Scuola Materna Piccolo Principe, Monza Brianza, Lombardia, Sony Rospita Simanjuntak (asisten Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah di Melbourne, Yarra Valley Grammar and Avila College), Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Suhaeni Kudus (Education Specialist - UNICEF Indonesia), Andhita Firsely Utami (Environmental Economist, The World Bank).

"Untuk mengikuti kegiatan KPN sangatlah mudah, para peserta hanya perlu mengisi formulir pendaftaran di laman Fatih Bilingual School," tambah Muhammad Iqbal, marketing manager Fatih Bilingual School. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler