jpnn.com - NEW YORK - Biro Penyelidik Federal (FBI) di Amerika Serikat (AS) menggelar operasi besar-besaran untuk memberantas aksi perdagangan budak seks di bawah umur. Dalam operasi yang berlangsung selama pekan lalu, 105 remaja berhasil diselamatkan, termasuk di antaranya seorang anak berusia 13 tahun yang tercatat sebagai korban termuda.
Operasi serentak yang berlangsung di 76 kota di seluruh AS itu, FBI juga menangkap 150 orang yang diduga sebagai germo. Asisten Direktur Divisi Investigasi Kriminal FBI Ronald Hosko seperti dikutip dari NBC News, Senin (29/7), menyebut, operasi kali ini merupakan terbesar yang pernah digelar lembaganya.
BACA JUGA: Minta Klarifikasi Inggris soal Penyadapan Terhadap SBY
"Mereka selama ini telah merampas anak-anak kita," ucap Hosko. Dikatakan pula, operasi difokuskan pada pemulihan anak-anak korban eksploitasi seks.
Dari operasi itu juga terungkap, mayoritas korban berlatar belakang dari kelurga broken home. Dalam aksinya, pelaku menggunakan internet untuk merayu korban hingga akhirnya bisa diperbudak. "Pelaku biasanya terus merayu para gadis apa mereka ingin mendapat uang dengan cara mudah," tambah Hosko.
BACA JUGA: Intel Inggris Sadap Komunikasi SBY
Bila sudah terjebak, para anggota sindikat penjualan manusia tersebut akan melakukan berbagai cara agar korban mau melaksanakan perintah mereka. Mulai dengan kekerasan fisik, membuat korban kecanduan narkoba sampai penyiksaan.(pra/jpnn)
BACA JUGA: SBY Sampaikan Rasa Prihatin Untuk Mesir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelayan Prancis Berhasil Rakit Simulator Boeing 737
Redaktur : Tim Redaksi