Feri Tenggelam, 45 Dipastikan Tewas

Minggu, 29 November 2009 – 21:55 WIB
TENGGELAM - Feri bertingkat tiga (triple-deck), MV Coco, yang diduga membawa lebih dari 1.500 orang, Sabtu (28/11), sebagian tampak masih mengapung setelah sebelumnya terbalik dan berangsur tenggelam, di perairan Nazirhat, sebelah selatan Bangladesh. Foto: AP Photo/Firoz Ahmed.
DHAKA - Peristiwa kapal feri tenggelam yang kerap tercatat di Indonesia, baru-baru ini juga terjadi di kawasan sebelah selatan BangladeshSebagaimana diberitakan AP, Minggu (29/11) sore WIB, unsur-unsur yang memperparah kecelakaannya pun kurang lebih sama, yakni antara lain bahwa kapal sarat muatan itu melebihi kapasitas, serta tidak memiliki daftar penumpang yang jelas.

Yang pasti dari kejadian ini, pihak berwenang baru mencatat 45 orang yang dipastikan tewas

BACA JUGA: Banjir Renggut 103 Nyawa

Angka ini baru tercatat pada Minggu siang waktu setempat, 36 jam sesudah awal kejadian, setelah sebuah kapal penyelamat berhasil membalikkan lagi posisi kapal dan menemukan sebanyak lima korban tewas lainnya
Sementara kemungkinan adanya korban lain masih terus dicari oleh tim penyelamat.

Tak adanya daftar penumpang di feri itu, membuat pihak berwenang tak bisa memastikan berapa jumlah orang yang tengah diangkutnya

BACA JUGA: Fonseka Didukung Oposisi

Namun stasiun televisi ETV memperkirakan bahwa feri tersebut bisa jadi membawa lebih dari 1.500 orang - dengan izin maksimal hanya 1.000 orang
Pejabat pemerintah juga tidak menyebutkan berapa korban yang masih belum ditemukan, tapi stasiun TV ATN menyebutkan ada sekitar 80 orang.

MV Coco, nama kapal feri tersebut, disebutkan berangkat dari ibukota Dhaka menuju Kota Nazirhat, di pesisir kawasan Distrik Bhola, sekitar 104 km sebelah selatan Dhaka

BACA JUGA: Jadi Walikota, Habis Rp 1,2 Triliun

Feri tersebut membawa penumpang yang rata-rata adalah pemudik yang hendak merayakan Idul Adha di kampung asalnyaSayangnya, Jumat (27/11) malam, begitu mendekati Nazirhat, feri naas tersebut justru harus tenggelam.

Sejumlah penumpang selamat menyebutkan bahwa kapal itu menabrak semacam gundukan tanah saat mendekati dok pelabuhan, yang menyebabkan lambung kapal rusak dan akhirnya pecahAir pun segera masuk ke dalam kapal, dan tak lama kapal itu sudah mulai miringSejumlah besar penumpang yang panik lantas terjun dari kapal, membuat kapal kian miring dan akhirnya tenggelam sebagian di muara Sungai Tetulia itu.

"Begitu saya melihat air (tergenang) di dek bawah, saya langsung meloncat keluar lewat jendela dan berenang menyeberang (ke pinggiran)," ungkap Shahidul Islam, salah seorang korban selamat"Banyak penumpang lain juga ketakutan melihat air menggenang di sana, serta bergegas saling berebut kabur, hingga kapal itu hilang keseimbangan di satu sisi," ujarnya lagi(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jepang Tambah Satelit Mata-mata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler