BACA JUGA: Kejar Rekor Bulls Era Jordan
Stadion Islas Malvinas di Mar Del Plata, Argentina, kemarin WIB tak lagi seriuh beberapa saat sebelumnya
BACA JUGA: Pole Sama dengan Kemenangan
Hanya ada beberapa bendera Spanyol yang berkibar menggantikan bendera Argentina yang sebelumnya sangat dominan.Di lapangan stadion indoor itu, seluruh anggota tim Spanyol meluapkan kegembiraan
BACA JUGA: Brad Hall Juara Etape II
Kemenangan tersebut membuat partai terakhir tak lagi berarti karena Spanyol sudah unggul dengan 3-1."Itu mirip mimpiSaya menginginkan kesempatan seperti itu sejak masih anak-anakSaat mendapatkannya, saya tak akan melepas begitu saja," ungkap Verdasco.
Munculnya nama Verdasco sebagai petenis yang bermain di partai keempat atau tunggal ketiga merupakan kejutanSebab, sebelumnya dia tak termasuk dalam hitungan untuk bermain di nomor tunggalDia kalah dari Rafael Nadal yang absen, David Ferrer, maupun Feliciano Lopez.
Keputusan kapten tim Spanyol Emilio Sanchez Vicario untuk memainkan Verdasco memang baru didapat beberapa jam sebelumnyaNamun, sebenarnya hal tersebut sudah bisa dicium saat Emilio merasa kecewa dengan kekalahan tiga set langsung yang diderita Ferrer di partai pertama dari David Nalbandian.
"Saat tahu tak dimainkan, Ferrer tak mempermasalahkanDia langsung memberikan dukungan kepada Fernando (Verdasco)," ungkap Emilio.
Poin persembahan Verdasco itu merupakan yang kedua dalam finalSehari sebelumnya, dia memberikan poin kemenangan saat berpasangan dengan LopezMereka mengalahkan pasangan Nalbandian/Agustin Calleri.
"Dua kemenangan yang sangat penting dalam kehidupan sayaSaya akan mengingatnyaItu seperti kemenangan di grand slam," lanjutnya di situs resmi Piala Davis.
"Di Piala Davis, Anda harus berjuang hingga akhir dan selalu menjaga harapan untuk menangKekuatan mental tersebut membantu saya untuk menang," tambahnya.
Prestasi Verdasco di perseorangan memang tak begitu istimewaSejak terjun ke tenis profesional pada 2001, petenis kidal itu hanya mampu mengoleksi dua gelar turnamen ATP (Asosiasi Tenis Pria)Tahun ini, dia hanya menambah satu gelar dalam koleksi tersebut.
Meski demikian, petenis 25 tahun itu memperoleh langkah yang cukup konsisten di musim 2008Menutup musim 2008, dia bertengger di peringkat ke-16Posisi tersebut adalah yang terbaik sepanjang karirnya sekaligus kedudukan akhir tahun terbaik.
Gelar Piala Davis jelas menjadi pelengkap kebahagiaan Verdasco di akhir tahunApalagi, hatinya berbunga-bunga sejak September laluPasalnya, dia "sukses" merebut hati petenis cantik asal Serbia Ana Ivanovic
Keduanya kerap berdua dalam berbagai acara di luar lapanganDia juga mendampingi Ivanovic dalam turnamen akhir tahun WTA (Asosiasi Tenis Wanita) di Doha, Qatar, awal November laluBaru kemudian dia bergabung bersama rekan-rekannya di tim Spanyol sesudah dari Qatar.
Verdasco memang belum pernah memublikasikan hubungan tersebutNamun, Ivanovic sudah membocorkan kepada media"Memang benar, saya kencan dengan VerdascoKami bertemu di AS Terbuka dan mulai dari sanaDia pria fantastis dan saya sangat bahagia bersamanya," terang Ivanovic di situs Sportsya(ady/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polygon Berjaya di Etape Pertama
Redaktur : Tim Redaksi