jpnn.com, BREBES - Kabupaten Brebes kembali merayakan keberhasilan panen bawang merah.
Keberhasilan itu dirayakan dengan dengan perhelatan bertajuk Festival Bawang Merah Brebes.
BACA JUGA: Tingkatkan Daya Saing, Kementan Dorong Elektrifikasi Hortikultura
Acara yang diadakan Pemerintah Kabupaten Brebes bekerja sama dengan masyarakat setempat ini dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari, mulai 25-27 Juli 2023 di Kompleks Islamic Center.
Festival tersebut merupakan wujud apresiasi dan ungkapan syukur masyarakat Brebes atas hasil panen bawang merah yang melimpah pada musim ini.
BACA JUGA: Ditjen Hortikultura Bersama IPB Bogor Ukur Kemampuan Durian Menyerap Stok Karbon
Bawang merah Brebes telah dikenal sebagai produk unggulan daerah yang berkualitas tinggi dan menjadi salah satu komoditas pertanian utama di Indonesia.
Festival ini menjadi kesempatan bagi petani dan masyarakat Brebes untuk merayakan hasil kerja keras mereka sepanjang tahun.
BACA JUGA: Dirjen Hortikultura Optimistis Durian Parigi Muotong Bakal Menembus Pasar Ekspor
Berbagai kegiatan menarik telah dipersiapkan dalam festival tahun ini, termasuk pameran bawang merah yang dilakukan para petani Brebes.
Di samping itu, pengunjung akan memiliki kesempatan untuk melihat dan membeli bawang merah segar langsung dari para petani.
Forum diskusi juga akan diadakan dalam event ini untuk membahas berbagai isu dan tantangan dalam pertanian bawang merah serta potensi pengembangan lebih lanjut.
Sehubungan dengan Festival Bawang Merah Brebes yang digelar ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang diwakili Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto memberikan dukungan penuh.
Dirjen Prihasto mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Brebes serta masyarakat lokal dalam menggelar acara bersejarah ini.
"Ini merupakan momen yang sangat berarti. Perlu dicatat bahwa sejak 2016 sampai sekarang tidak ada impor bawang merah, dan kita menjadi eksportir bawang merah karena potensi yang kita miliki lebih dari kebutuhan nasional," kata Dirjen Prihasto.
Dia juga berharap festival ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mengapresiasi upaya para petani dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam bertani bawang merah.
"Kami berharap Festival Bawang Merah Brebes dapat menginspirasi untuk terus berinovasi, menerapkan teknologi yang tepat, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan misalnya dengan melakukan penyimpanan," ujar Dirjen Prihasto.
Nantinya, lanjut Dirjen Prihasto, untuk pemerataan daerah yang berlebih diarahkan ke daerah yang kurang sehingga berdampak pula untuk menekan inflasi.
Melalui dukungan penuh Kementerian Pertanian (Kementan) diharapkan Festival Bawang Merah Brebes menjadi acara yang sukses dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mengangkat potensi pertanian lokal Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Terlebih pada 2023, Ditjen Hortikultura menggelontorkan bantuan untuk mendukung produksi bawang merah seluas 8.932 hektare.
Dari alokasi tersebut, 4.792 hektare atau 54 persen untuk mendukung kegiatan kemitraan champion dan 1.917 hektare, di antaranya dilaksanakan oleh para petani Champion Brebes.
"Secara agregat nasional, produksi nasional sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan pada bulan-bulan tertentu seperti Juli, Agustus dan September, Indonesia mampu melakukan ekspor ke berbagai negara, seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam," lanjutnya.
Dirjen Prihasto menyebutkan berdasarkan catatan BPS, tren produksi bawang merah nasional dari tahun ke tahun terus menunjukkan kecenderungan meningkat.
Pada rentang 2019-2022, produksi bawang merah rata-rata mampu mencapai 2,1 juta ton setara konde basah atau sekitar 1,4 juta ton setara rogol kering siap dikonsumsi.
Luas tanam nasional rata-rata 182 ribu hektare dengan produktivitas di kisaran 10 ton per hektare.
Sementara kebutuhan nasional ditaksir sekitar 1,2 juta ton setahun.
Penjabat Bupati Brebes Urip Sihabudin menambahkan Festival Bawang Merah Brebes tidak hanya menjadi ajang untuk bersenang-senang, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi pertanian di daerahnya kepada masyarakat luas.
Menurut Urip, menyandang predikat sebagai pusat produksi bawang merah terbesar di Indonesia, Kabupaten Brebes semakin eksis menjadi penyangga pasokan nasional.
"Ini adalah festival bawang merah pertama. Kami ingin mencoba membesarkan potensi bawang merah," ungkap Urip Sihabudin.
Pada festival nanti juga akan di-launching aplikasi Si Juna atau Simpan dan Jual Nanti.
Aplikasi ini ditujukan untuk mengetahui waktu panen dan dijual pada saat harga stabil. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi