Festival Mandeh Bidik 20 Ribu Wisatawan Domestik

Selasa, 25 April 2017 – 13:27 WIB
Kawasan Wisata Mandeh. Foto: posmetropadang

jpnn.com, PADANG - Kawasan Mandeh yang sering dikenal sebagai Raja Ampat-nya Sumbar memiliki potensi wisata bahari yang besar.

Untuk mendorong promosi tersebut, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) bakal menggelar Festival Pesona Mandeh (FPM) perdana pada 4-7 Mei 2017 di Pessel.

BACA JUGA: Ribuan Warga dari 6 Kelurahan Demo PN Padang

Dengan adanya iven tersebut ditargetkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara mencapai 20 ribu orang.

Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata Raseno Arya mengatakan, FPM merupakan kegiatan untuk membantu mempromosikan Sumbar secara umum, khususnya kawasan Mandeh. Pasalnya Mandeh memiliki kekayaan bahari yang sangat lengkap dan telah jadi destinasi unggulan Sumbar.

BACA JUGA: Lihat Nih, Ada Anak Ingusan Terjaring Razia di Hotel

FPM yang baru pertama kali digelar tahun 2017 ini diharapkan mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara karena akan menampilkan beberapa kegiatan, seperti festival kuliner, seni tradisi dan festival rabab serta lomba foto bawah air.

”Dalam iven yang dipusatkan di kawasan Mandeh ini nantinya juag diadakan festival rabab yang akan memecahkan rekor MURI,” jelas Raseno Arya, usai rapat persiapan FPM di My All Hotel Padang, kemarin.

BACA JUGA: Kena Mosi Tak Percaya, Ketua DPW NasDem Sumbar Cuek

Pada FPM akan mempertontonkan Mandeh Joy Sailing, lomba perahu tradisional dan atraksi diving. Kegiatan pendukung FPM lainnya yang tidak kalah seru adalah, pembukaan dan penutupan dihadiri artis ibu kota, para motor, eksebisi jump cliff, dan jet ski.

“Guna menyukseskan FPM, kami dari Kemenpar RI rapat persiapan hingga tiga kali dengan pihak terkait di Sumbar dan ini adalah rapat finishing. Penyelenggara harus mempersiapkan secara matang di lapangan, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti komunitas, pegiat pariwisata, warga setempat dan rekan-rekan media massa cetak dan elektronik,” ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumbar itu.

Raseno juga berharap Pemprov Sumbar ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. “Tak mungkin hanya kami (Kemenpar, red) dan Pemkab Pesisir Selatan saja. Tentu Pemprov juga mesti ambil bagian dalam iven ini karena semua itu kan untuk promosi wisata Sumbar juga," tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olahraga Pessel Zefnihan mengatakan, iven tersebut merupakan sebuah media memperlihatkan kesiapan kawasan Mandeh kepada wisatawan untuk dikunjungi.

Masyarakat di Mandeh juga bersiap dalam menyambut para wisatawan yang datang dengan menyiapkan hidangan dan pelayanan berstandar internasional. “Untuk festival kuliner kita menghadirkan 50 stand kuliner yang menyajikan beragama kuliner enak khas Ranah Minang. Pembukaan akan ada hiburan artis ibu kota diiringi pesta kembang api,” ujar Zefnihan.

Selain itu, FPM menampilkan atraksi rabab dengan peserta terbanyak dan akan memecahkan rekor MURI. “Festival rabab ini mengangkat budaya yang hampir punah,: tuturnya. Lalu, terdapat pawai perahu tradisional yang diikuti 250 perahu degan bermacam corak dan ragamnya melintasi seputaran kawasan Mandeh yang sangat menakjubkan.

Zefnihan menargetkan 20 ribu wisatawan berkunjung selama digelarnya iven tersebut. Namun wisatawan domestik masih menjadi target utama dalam iven perdana ini. Tidak tertutup kemungkinan juga ramai datang wisatawan mancanegara karena promosi iven ini juga didukung berbagai pihak, termasuk para travel agent.

“Pada FPM 2017 ini, kita juga selenggarakan Familiarization Trip (Fam Trip) yang diikuti sekitar 60 travel agent sehingga mereka bisa melihat langsung dan membuat paket wisata untuk dijual ke wisatawan domestic dan mancanegara. Dengan begitu, diharapkan ke depan berefek pada peningkatan sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Ketua Panitia Lomba Fotografi Mandeh, Mabruri Tanjung, mengungkap, lomba tersebut dilakukan dua tipe yakni, lomba fotografi bawah laut dan lomba fotografi atas laut.

“Lomba fotografi underwater (bawah laut) tersebut adalah lomba foto keindahan alam bawah laut Mandeh, sedangkan fotografi atas laut itu lomba foto keindahan kawasan Mandeh. Jurinya didatangkan khusus dua juri internasional agar dunia tahu bahwa Mandeh memang tak kalah hebat dari Raja Ampat,” pungkasnya.(uni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Terparah di Limapuluh Kota, Rendam 3 Kecamatan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler