jpnn.com - PALABUHANRATU - Forum Honorer Indonesia (FHI) Kota Sukabumi akan mempolisikan 14 orang peserta Kategori 2 (K2) dari Kota Sukabumi dan 7 orang dari Kabupaten Sukabumi yang dinyatakan lulus oleh Kemenpan-RB. Mereka menilai semua peserta tersebut telah memalsukan data, serta BKD Kota Sukabumi dianggap mandul dalam memverivikasi data.
Ketua FHI Kota Sukabumi, Nanan Surahman mengatakan, sebelum melangkah kepada pihak kepolisian, pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sukabumi. Namun, saat melaporkan kepada BKD, ia menilai pegawai BKD Kota Sukabumi terkesan belum mahir dalam memverifikasi data.
BACA JUGA: Tower SUTT PLN Dipreteli, Botupingge Terancam Krisis Listrik
"Kami sudah melaporkan hal ini kepada BKD Kota Sukabumi, namun mereka terkesan belum mahir melakukan verifikasi data," ujar Nanan.
Selain tidak ada tindakan yang serius dari BKD Kota Sukabumi, para peserta yang dinyatakan lolos pada K2 di Kota Sukabumi juga ada yang mengundurkan diri. Sehingga hal ini membuat FHI mengambil langkah tegas untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian atas dasar pemalsuan data.
BACA JUGA: Honorer K-2 Disdikpora Terancam Dibatalkan jadi CPNS
"Kami akan laporkan hal ini kepada pihak kepolisian, dengan dasar telah melakukan pemalsuan data," tegasnya.
Ia menyebutkan, 14 orang yang bakal dilaporkan tersebut yakni, satu orang dari UPTDik Kecamatan Cikole, enam orang UPTD Warudoyong ,empat orang dari UPTD Kecamatan Citamiang dan tiga orang dari UPTD Kecamatan Baros.
BACA JUGA: Diduga Aniaya Anak Panti, Ustaz Bro Digarap Polisi
"Semuanya diduga memanifulasi data dan kami akan benar-benar laporkan mereka besok (hari ini) ke Polres Kota Sukabumi," geramnya.
Terkait dengan 7 orang peserta K2 yang berada di Kabupaten Sukabumi, Nanan menyebutkan semuanya berada di Kecamatan Cisaat. Dirinya sudah melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian Polres Sukabumi.
"Kami akan sampaikan kepada BKD Kabupaten Sukabumi dan melaporkannya kepada Polres Sukabumi setelah dari Kota Sukabumi," terangnya.
Menurut Nanan, peserta K2 yang dinyatakan lulus pada K2 bukan hanya mencapai belasan atau puluhan, melainkan mencapai ratusan peserta yang menggunakan data bodong. Namun, diri dan temannya sedang melakukan pengumpulan bukti atas peserta yang diduga melakukan kecurangan tersebut.
"Teman saya mencatat ada ratusan peserta yang menggunakan data bodong. Kami sedang mencari bukti dulu untuk nanti kami laporkan," tandasnya.(ren/d)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Siri Maria Eva Ditahan Kejati Sulsel
Redaktur : Tim Redaksi