jpnn.com - BATAM- Efriandi Sukma alias Ustaz Bro, terlapor kasus dugaan penganiayaan terhadap Dn, 9 dan Ad, 10, dua orang anak di Panti Asuhan Yaa Bunayya, Rempang Cate, Galang, Batam, pekan kemarin, sudah dipanggil dan mulai diperiksa oleh polisi unit PPA Satreskrim Mapolresta Barelang sejak, Rabu (7/5) malam.
Ustaz Bro kini mendapat pengawasan serius dari pihak kepolisian, meskipun statusnya belum tersangka.
BACA JUGA: Suami Siri Maria Eva Ditahan Kejati Sulsel
Kasat reskrim Mapolresta Barelang, Kompol Ponco Indriyo membenarkan, Ustaz Bro masih menjalani pemeriksaan dan statusnya belum tersangka. "Masih pemeriksaan awal," kata Ponco, seperti dilansir dari Batam Pos (Grup JPNN), Kamis (8/5).
Ustaz Bro saat ini sudah masuk kategori tahanan kota yang mana dia diperbolehkan pulang ke rumah, namun belum diperbolehkan ke luar kota.
BACA JUGA: Penambangan Liar Milik Kades Ditutup Paksa
"Orangtuanya yang jamin. Kata penyidik, dia bisa pulang tapi tak bisa keluar kota dulu," kata Nuraini, pelapor dugaan penganiayaan saat keluar dari unit PPA Polresta Barelang.
Akibat dugaan penganiayaan itu, Ad dan Dn mengalami luka memar dan luka di beberapa bagian tubuh. "Makanya dua anak ini mau dibawa ke psikiater dulu," kata Nuraini mantan tukang masak di Panti Asuhan Yaa Bunayya.
BACA JUGA: Awas, Virus MERS-CoV Ditemukan di Sumbar
Nuraini mengaku, bukan hanya dua anak yang dianiaya tapi belasan anak panti asuhan lain juga mendapat perlakuan kasar dari Ustaz Bro.
"Sudah hampir dua tahun dia berlaku kasar. Hal sepele saja dia bisa memukul anak-anak seenaknya. Obat-obatan dari donatur malah dijadikan pajangan sementara banyak anak yang membutuhkan obat-obatan," kata wanita berkerudung itu.
Sejak kejadian itu terungkap dan dilaporkan ke Mapolresta Barelang, sudah 10 anak panti asuhan yang keluar dari panti asuhan itu dan tinggal di rumah Nuraini di Dapur 12 Sagulung.
Lydia,30 ibu Dn sangat terpukul dengan kejadian itu. Dia berharap agar polisi bisa menangani kasus ini secara profesional. "Karena saat masuk anak saya baik-baik, sekarang jadi syok macam begini," kata Lydia.
Sementara itu Ustaz Bro saat keluar dari ruangan unit PPA dan dimintai keterangan enggan berkomentar. Dia berlalu pergi begitu saja. "Biar polisi yang selidiki kebenarannya," ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, belasan anak Panti Asuhan Yaa Bunayya, Rempang Cate, Kecamatan Galang terpaksa melarikan diri bersama Nuraini, 55, salah seorang tenaga pengajar karena tak tahan mengalami tindak kekerasan yang diduga dilakukan pengurus panti, Ustaz Bro, 27.
Kekerasan terakhir yang dilaporkan Nuraini ke polisi dialami Dn dan Ad setelah tak lagi tinggal di panti asuhan. Kedua bocah itu dianiaya di simpang lampu merah Kepri Mall ketika korban sedang berjualan koran.
Setelah melapor ke Mapolresta Barelang, terungkap semua aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh Ustaz Bro itu. Dalam laporannya Nuraini menjelaskan, tindak kekerasan terhadap anak panti asuhan sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir.
Tak hanya menimpa dua bocah tadi, tapi kasus kekerasan ini juga dialami belasan anak lain yang kemudian memilih kabur dari panti asuhan.
Tindak kekerasan terjadi hanya karena melakukan kesalahan kecil, seperti telat datang jika dipanggil oleh Ustaz Bro. "Kalau lama datang dipanggil pak ustaz, kami langsung dipukul pakai kayu dan sapu," kata AS.
Selain mengalami kekerasan, anak panti asuhan sering disuruh Ustaz Bro untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan orang dewasa, seperti mengangkut batako, mengangkut pasir, mengambil air di sumur dan mencari kayu bakar.
Bahkan Nuraini, wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai guru mengaji di panti asuhan ini juga mengaku pernah dikeroyok oleh Ustaz Bro dan dua anak panti asuhan pengikutnya.
"Jadi kami berharap agar kasus ini bisa diproses oleh polisi dengan adil," ujar Nuraini. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyidik Simpulkan Siswi SMP Bunuh Diri Usai Garap UN Matematika
Redaktur : Tim Redaksi