HAVANA - Mantan Presiden Kuba Fidel Castro memutuskan untuk mundur jajaran pimpinan Partai Komunis kemarin (19/4)Dia menyerahkan jabatannya pada adiknya Raul Castro dan para delegasi partai bersiap untuk membahas sejumlah perubahan yang juga akan berpengaruh pada pembatasan masa jabatan.
Pengunduran diri tersebut diputuskan setelah Kongres Partai Komunis keenam menyepakati sebuah keputusan penting yang bertujuan untuk mempertahankan kebijakan ekonomi sentralisme dari keruntuhan, tanpa mengubah sistem yang beriorientasi pada pasar.
"Raul tahu bahwa saya tidak akan menerima jebatan formal di dalam partai saat ini," tulis Fidel dalam sebuah artikel di situs portal Cubadebate.cu
BACA JUGA: Incumbent Unggul Pilpres, Nigeria Dilanda Rusuh
Pernyataan tersebut mengacu pada pengunduran dirinya dari Komite Sentral Partai Komunis yang dipilih Minggu (18/4).Castro 84, menjabat sebagai sebagai ketua dalam Komite Sentral partai tersebut sejak 1965, atau sejak pertama partai tersebut berdiri.Fidel menyatakan telah menyerahkan wewenang yang melekat pada posisi tersebut kepada Raul sejak 2006, karena menurunnya kondisi kesehatan
"(Raul) selalu saya anggap sebagai ketua umum dan pemimpin pusat (Partai Komunis)," tambahnya dalam artikel
BACA JUGA: Belasan Pasukan Pemberontak Libya Tewas
"Dia tidak pernah gagal untuk meyakinkan saya tentang sejumlah ide yang telah terencana," jelasnya seperti dilansir Agence France PresseCastro menyatakan dukungannya atas mundurnya sejumlah politisi senior di Partai Komunis
BACA JUGA: Kerahkan Robot untuk Deteksi Radio Aktif PLTN Fukushima
Dia menambahkan, hal terpenting adalah namanya tak lagi ada dalam daftar nama anggota komite sentral"Saya telah menerima terlalu banyak penghormatanSaya tidak pernah berpikir bisa hidup begitu lama," ujarnya(cak)BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Desak Pembebasan Tahanan Politik Palestina
Redaktur : Tim Redaksi