FIFA hingga Pesepak Bola Tersohor Dunia Ikut Berdukacita Pada Tragedi Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 – 15:12 WIB
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa pengunjuk rasa yang berakhir dengan kericuhan. Foto: Antaranews.com

jpnn.com - Federasi sepak bola dunia (FIFA) turut berdukacita atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Untuk menunjukkan rasa duka dan simpati, FIFA melakukan pengibaran bendera setengah tiang di markas mereka yang berada di Swiss.

BACA JUGA: Pengamat Sepak Bola: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Jangan Ragu Beri Hukuman Berat

Presiden FIFA Gianni Infantino juga mengucapkan dukacita mendalam untuk tragedi di Stadion Kanjuruhan.

"Ini adalah hari yang kelam untuk seluruh insan di sepak bola, sebuah tragedi. Saya mengirimkan ucapan dukacita mendalam untuk keluarga dan rekan-rekan korban meninggal dunia akibat insiden tragis ini," tutur Infantino dalam laman FIFA.

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Hukum Semua yang Bersalah, Termasuk PSSI & Polisi

Tidak hanya FIFA yang ikut bersimpati, beberapa liga besar Eropa seperti Premier League, La Liga, hingga Eredivisie melakukan minute of silence sebagai bentuk penghormatan kepada korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan.

Beberapa pesepak bola dunia, seperti Sergio Ramos hingga legenda Michael Owen juga mengucapkan belangsungkawa kepada para korban yang berguguran.

BACA JUGA: Begini Langkah PSSI Agar tak Mendapat Sanksi FIFA Buntut Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan menjadi peristiwa terbesar kedua yan memakan korban jiwa terbanyak setelah inseden Peru 1964.

Kala itu, laga Peru vs Argentina, di Estadio Nacional, Lima pada 24 Mei 1964 menimbulkan kericuhan jelang laga usai.

Melansir BBC, kericuhan memakan korban jiwa mencapai 328 orang.

Setelah itu, beberapa kejadian di dunia sepak bola kembali terjadi seperti semifinal Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest pada 15 April 1989.

Saat itu, jatuh korban hingga 97 jiwa seusai penonton berusaha merangsek ke dalam tribune meski kondisi sudah penuh.

Tidak heran banyak korban jiwa berjatuhan akibat kesulitan bernapas hingga terhimpit dengan penonton lainnya.(fifa/mcr16/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler