FIFA Investigasi Kasus Chollima

Kamis, 12 Agustus 2010 – 12:00 WIB
SINGAPURA - FIFA akhirnya turun tangan seputar kasus "penyiksaan" yang dialami timnas Korea Utara (Korut)Sejumlah media melaporkan bahwa Chollima -sebutan timnas Korut- harus menerima hukuman menyusul kegagalan di Piala Dunia 2010

BACA JUGA: Bintang Muda Brazil Bangkit lewat Jogo Bonito

Para pemain dipermalukan di depan umum, sedangkan pelatih Kim Jong-hun dijadikan pekerja paksa (budak).

Presiden FIFA Sepp Blatter yang berada di Singapura kemarin (11/8) mengatakan bahwa dirinya telah mengirim tim untuk menginvestigasi kasus tersebut


"Kami sudah lebih dulu mengirimkan surat kepada federasi sepak bola mereka untuk memberitahukan proses pemilihan presiden baru sekaligus memberitahukan, apakah tuduhan yang dibuat media bahwa pelatih dan beberapa pemain dihukum benar atau tidak," kata Blatter sebagaimana dilansir AFP.

"Kami bakal menunggu jawaban mereka sebelum bertindak lebih jauh

BACA JUGA: Italia Telan Pil Pahit, Kalah 0-1 oleh Pantai Gading

Sebab, ada kasus serupa dan ketika kami investigasi, ternyata kabarnya tidak benar," tambah Blatter


Korut mengawali laga Piala Dunia dengan penampilan impresif, meski kalah 1-2 dari Brazil (15/6)

BACA JUGA: Pertamina Siapkan 300 Rumah untuk SEA Games

Tapi, Korut yang pernah lolos ke perempat final Piala Dunia 1966 menelan kekalahan telak tujuh gol tanpa balas dari Portugal pada laga kedua (21/6) dan keok 0-3 dari Pantai Gading pada laga pemungkas grup (25/6).

Sebagaimana diberitakan Radio Free Asia, pemain Korut "disetrap" selama enam jam di panggung Istana Kebudayaan Rakyat di PyongyangHong Yong-jo dkk melakukannya di hadapan 400 penonton, sebagian di antaranya atlet olahraga lain dan pelajar Sementara itu, pelatih Kim dicoret dari keanggotan Partai Buruh dan dijadikan seorang pekerja sebuah bangunan.

Selain kasus timnas Korut, Blatter memberikan tanggapan seputar kemarahan klub atas pemilihan agenda uji coba internasional midweek ini yang dianggap tidak tepatBanyak klub yang mengeluh karena waktunya bertepatan dengan start rata-rata liga di Eropa.

"Kemarahan seharusnya ditujukan kepada federasi sepak bola negara masing-masing karena merekalah yang mengaturnya dan bukan FIFA," kata Blatter

"Lagi pula, tidak ada orang yang akan menyuruh sebuah tim turun dengan semua pemain terbaiknya," tambahnya dengan nada ketus(dns/c6/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Capello Siap Dihujat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler