jpnn.com - Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat Mike Minihan meyakini konflik bersenjata dengan China tidak terhindarkan lagi.
Perwira dengan empat bintang di pundaknya itu bahkan punya firasat benturan dahsyat tersebut bakal terjadi dua tahun lagi.
BACA JUGA: Amerika Mencekam, China Susun Rencana Darurat untuk Lindungi Warganya
"Saya harap saya salah," kata kepala Komando Mobilitas Udara itu dalam memo kepada para pimpinan unit dan grup di bawah kendalinya.
"Naluri saya mengatakan saya akan bertarung pada 2025."
BACA JUGA: Kabar dari Amerika Bikin Kurs Rupiah Morat-Marit, Aduh
Surat itu bertanggal 1 Februari tetapi telah dikirim pada Jumat (27/1).
Pentagon segera mengklarifikasi dengan menyebut pernyataan sang jenderal sebagai opini pribadi yang tidak mewakili pemerintah.
BACA JUGA: Amerika Disarankan Bersiap Memakir Senjata Nuklir di Korsel
Malahan, prediksi bahwa kedua negara bakal berhadapan di medan perang pada 2025 bisa dikatakan bertentangan dengan analisis militer AS sendiri.
Menteri Pertahanan A.S. Lloyd Austin mengatakan awal bulan ini dia sangat meragukan peningkatan aktivitas militer China di dekat Selat Taiwan adalah tanda invasi segera oleh Beijing ke pulau itu.
Pandangan sang jenderal mungkin tidak mewakili Pentagon, tetapi jelas menunjukkan keprihatinan di tingkat tertinggi militer AS atas kemungkinan upaya China untuk melakukan kontrol atas Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.
Amerika Serikat dan Taiwan sama-sama akan mengadakan pemilihan presiden pada tahun 2024, membuka peluang bagi China untuk mengambil tindakan militer, tulis Minihan.
"Komentar ini tidak mewakili pandangan departemen tentang China," kata seorang pejabat pertahanan AS.
China telah meningkatkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonominya dalam beberapa tahun terakhir di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk menerima pemerintahan Beijing. Pemerintah Taiwan mengatakan menginginkan perdamaian tetapi akan mempertahankan diri jika diserang.
Reuters meninjau salinan memo Minihan, yang pertama kali dilaporkan oleh NBC News.
Menanggapi permintaan komentar, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa persaingan militer dengan China merupakan tantangan utama.
“Fokus kami tetap bekerja bersama sekutu dan mitra untuk menjaga Indo-Pasifik yang damai, bebas, dan terbuka,” katanya. (reuters/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif