"Saya tekankan kembali, tidak ada niat sedikit pun untuk melakukan penggusuran makam Mbah Priok
BACA JUGA: Polisi : Ada Penyusupan Ormas
Justru kami akan memperbaiki dan mempercantik makam dengan dibuatkan monumen agar lebih bagus dan nyaman saat dikunjungi," tegas Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/4).Foke mengatakan, sebelum kejadian tadi pagi, para ahli waris sudah mendapatkan surat pemberitahuan yang dikirimkan pada 16 Februari 2010
BACA JUGA: Polisi Bekuk Dua Teroris Lagi di Aceh
Untuk itu, Foke minta agar warga memahami alasan sebenarnya langkah Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan penertiban di areal makam Mbah Priok
:TERKAIT Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Kominfo dan Kehumasan DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia yang berada langsung di lokasi kejadian, sangat menyayangkan bentrokan yang terjadi dalam peristiwa itu
BACA JUGA: PNS Bisa Punya Rumah Dengan Cicilan Rp500 ribu
Dari pengamatannya di lapangan, warga dikelirukan dengan isu yang beredar bahwa Pemprov DKI Jakarta yang akan membongkar makam keramat dan Masjid yang ada di dalamnya"Padahal itu sama sekali tidak benarPadahal yang sebenarnya kita ingin melakukan pemugaram agar makam itu menjadi monumen yang lebih bagus dan warga juga bebas berkunjung," kata Cucu.
Diceritakan Cucu, saat menyaksikan peristiwa tersebut dari dekat, dia merasa kaget karena warga sudah dilengkapi dengan benda-benda tajam seperti clurit dan samuraiBahkan ada yang membawa bom molotov dan petasanWarga makin beringas saat mendapatkan bala bantuan dari beberapa organisasi masyarakat (ormas).
?
Untuk meredakan sekaligus menciptakan suasana kondusif paska peristiwa kerusuhan yang terjadi di Koja, Jakarta Utara,Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan, menunda eksekusi pembongkaran gapura di areal makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara.
"Petugas Satpol PP dan Kepolisian sudah ditarikEksekusi ditunda hingga terjadi negosiasi persuasif dengan pihak yang menuntut," ujar CucuCucu mengungkapkan, penundaan eksekusi dilakukan untuk menekan dampak kerusuhan agar tidak semakin meluas ke wilayah lainnyaDirinya menegaskan, sebanyak dua ribu pasukan Satpol PP DKI Jakarta serta 640 personil gabungan dari Polres Jakarta Utara dan Kepolisian Polda Metro Jaya saat ini telah ditarik dari lokasi kerusuhan.
Tidak hanya itu, Cucu juga menegaskan, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Muhayat telah mengeluarkan surat untuk menunda pelaksanaan eksekusi makam tersebutBahkan, Wakil ubernur DKI Jakarta, Prijanto langsung turun ke lapanngan meninjau langsung peristiwa tersebut juga memberikan keterangan pers di kantor Walikota Jakarta Utara.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun menyebutkan, korban luka yang dilarikan ke RSUD Koja, Jakarta Utara terdapat 90 orangKe-90 orang tersebut terdiri dari 60 Satpol PP, 11 anggota polisi, serta 19 warga baik yang menderita luka ringan maupun berat.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Koja, Jakarta Utara, Togi Asman Sinaga, mengatakan, sebagian besar korban yang dirawat di RSUD Koja sudah diperbolehkan pulangNamun, saat ini masih terdapat 7 orang yang masih kritis dan 9 orang lainnya masih dalam perawatan.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Harianto Badjoeri mengatakan, eksekusi yang dilakukan ajarannya merupakan perintah pengadilanTanah di areal makam tersebut, kata dia, irencanakan menjadi daerah komersilMakamnya sendiri tidak akan dibongkar, justru akan dijadikan monumen yang bisa dikunjungi setiap saat.
"Kita bergerak atas perintah pengadilan, bukan untuk membongkar makam,melainkan membongkar bangunan liar yang berada di areal makamTanahnya sendiri akan digunakan oleh pemiliknya," katanyaDisisi lain Keluarga Besar PKB Jakarta menyatakan prihatin atas insiden makam Mbah Priok. "Keluarga Besar PKB DKI sangat prihatin dan menyesalkan insiden iniUntuk itu kami meminta agar semua pihak bisa menahan diri dan duduk bersama menyelesaikan semua masalahan ini dengan kepala dingin,"ujar Hasbillah Ilyas tokoh politik PKB Jakarta yang juga duduk sebagai wakil rakyat Jakarta
Bahkan dikatakan Hasbillah, untuk menciptakan suasana kondisif ?kembali, keluarga PKB Jakarta siap turun tangan untuk membatu melakukan sosialisai ataupun menjadi mediasi(pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur DKI Layak Dipidanakan
Redaktur : Auri Jaya